Pages

Saturday, October 24, 2009

Ulang Tahun Adek Ilal




Lilypie Kids Birthday tickers


Tujuh tahun sudah usia Adek Ilal sekarang, Met Ulang Tahun adek Ilal. Ibu dan ayah do'ain adek jadi anak sholeh, tetep jadi anak ibu yang manis. Bisa duduk tenang di kelas, gak jalan - jalan lagi yah, dan bertamu di kelas sebelah.

Hore..... Lebaran




Lebaran yang ditunggu datang juga. Sejak subuh mereka sudah rapi, untuk nantinya mau sholat Ied bareng keluarga besar. Ada nenek, datuk, Om Iwan dan juga sepupu - sepupunya.

Pagi Lebaran kakak Hafidz bertanya kepadaku "Ibu, hari ini khan lebaran jadi gak ada sahur lagi yah?". Aku tersenyum , "Iya lah Kak, hari ini gak boleh puasa. Gimana seneng gak puasanya tamat dengan kalah tiga hari karena sakit.

Lebaran buat adek Ilal adalah baju baru, makanan banyak, aneka kue dan harus ada ketupat karena kalo gak ada ketupat gak lebaran. Memang lah buat anak - anak lebaran layaknya sebuah pesta untuk memaknai lebaran yang sesungguhnya masih terlalu muda.

Lebaran hanya bagi yang puasa kata kakak Hafidz, kalo gak puasa gak boleh lebaran. Kacian deh adek Aufa.

Mudik ke Palembang



Pertengahan September pulang ke Palembang untuk berlebaran di kampung halaman. Wah.... Kakak Hafidz dan Adek Ilal sibuk menyiapkan barang -barang mereka untuk dibawa. Berbeda dengan tiga tahun yang lalu, Setiap mau mudik Ibu begitu sibuk dengan semua perlengkapan yang mau dibawa, supaya tidak ketinggalan yang mau dibawa dicatat.

Sekarang anak - anak sudah mulai besar, udah bisa nolongin Ibu. Dan yang lebih meringankan kerjaan Ibu mereka sudah bisa menentukan mana barang - barang mereka yang mau dibawa. Kakak yang lagi semangat belajarnya gak lupa bawa buku kumpulan soal - soal, biar tetap bisa belajar di Pelembang katanya.

Adek Ilal menyiapkan makanan dan minuman yang akan dibawa buat camilan selama diperjalanan. "Jangan lupa yah, Bu?" Ingatnya padaku.
Dan untuk Adek aufa tentunya susu sama botol dotnya, kalau sampe lupa bisa beli botol dot baru.

Saturday, October 17, 2009

Liburan Menjelang Lebaran




Anak –anak mulai libur 14 September, artinya kakak Hafidz dan adek Ilal bisa puasa tanpa harus keluar rumah. Mereka begitu menikmati libur ini karena perolehan bintang –bintang yang dikumpulkan selama ini, bisa ditukar untuk tambahan waktu main gamesnya.

Dan yang lebih menggembirakan buat mereka adalah pulang kampung ke Palembang. Sudah banyak rencana yang akan dilakukan bersama sepupunya di Palembang.

Pesantren Kilat Kakak Hafidz




Ini cerita sewaktu Ramadhan kemarin, Tiga hari berturut –turut pesantrean kilat diadakan disekolah Kakak, khusus untuk murid kelas 4 , 5, dan 6. Pada hari biasa pulang sekolah lebih cepat karena Ramadhan, tetapi kali ini karena adanya pesantren kilat, Kakak pulang setelah sholat Zuhur bersama. Hari terakhir dari pesantren kilat diadakan buka bersama dan sholat maghrib bersama.

Sebelum berengkat ke sekolah aku sudah berpesan sama Kakak, “ Kak, nanti setelah acara buka bersama selesai kakak telepon , yah!” , jelasku sama Kakak. Aku khawatir karena acara selesai malam dan kakak memang tidak terbiasa untuk keluar malam – malam. Telepon berdering rupanya kakak yang telepon bahwa acara bukanya udah selesai.

Tetapi malam itu, ayahnya tidak ada dirumah. “ Kak, Kakak tunggu yah nanti ibu aja yang jemput, ayah belum pulang “, pintaku sama kakak.
“Udah Ibu, kakak pulang aja sendiri, kakak berani”, jawab kakak


Kurang lebih 10 menit kakak sudah sampaidirumah, sementara aku baru mau bersiap untuk pergi menjemputnya. Alhamdulillah rupanya sulungku sudah bertambah besar dan berani.

Thursday, September 10, 2009

Hari Yang Berat Untuk Adek Ilal



Bangun sahur pertama, adek Ilal dan kakak Hafidz begitu semangat sepertinya niat banget mau puasa. Pagi hari adek masih kelihatan seger dan tetap beraktivitas, karena masih dalam suasana libur menyambut Ramadhan jadi adek Ilal gak sekolah. Praktis sepagian bermain saja.

Menjelang siang hari, adek Ilal mulai bertanya “Berapa jam lagi bukanya Bu?” Aku tersenyum, “Bobo’ siang aja dulu ya , dek!” jawabku sambil menghiburnya. Ilal menurut tetapi tidak bias tidur dan hanya bolak - balik saja ditempat tidur.

Bertambah sore rupanya Adek Ilal sudah benar – benar gak tahan , “ Bu, adek haus bener, minum sedikit yah nanti dilanjutkan lagi puasanya,” rengek adek Ilal. Akhirnya sore itu adek Ilal diajak jalan – jalan dulu sam Ayah, sampai dekat waktu buka mereka baru pulang ke rumah.

Hal ini, dua hari pertama dilakukan, tetapi setelahnya adek udah terbiasa, sampai berakhirnya Ramadhan adek Ilal hanya kalah tiga hari itupun karena sakit.

Friday, August 21, 2009

Marhaban Ya Ramadhan



Besok puasa, setiap datang ramadhan, selalu disambut dengan gembira, begitu juga buat Kakak Hafidz dan Adek Ilal. Bulan yang penuh Rahmah, berkah dan Ampunan. Ramadhan ini buat Kakak Hafidz adalah tahun keempat melaksanakan puasa, dan adek Ilal tahun kedua menjalankan puasa. Insya Allah anak - anak tetep kuat dan gembira melaksanakan puasa tahun ini. Suasananya berbeda kalo tahun kemarin puasanya rame -rame sama sepupunya.

Tahun ini anak - anak berpuasa di Jakarta sama ayah, Suasana yang lain adalah di sekolah yang lama selama bulan puasa anak - anak di liburkan tetapi di sekolah yang baru anak -anak tetap bersekolah dan beraktifitas. Yang kuat dan semangat yach Kak!

Buat Adek Ilal, Insya Allah puasanya Tahun ini bisa lebih lancar, maklum Adek Ilal selalu tergiur bila melihat makanan yang banyak. Jangan puasa bedug lagi yach dek, setiap bunyi bedug Adek Ilal buka dech puasanya.

Monday, August 17, 2009

17 Agustus Untuk Nenek



Setiap tanggal 17 Agustus selalu meriah apalagi buat anak - anak yang ikut lomba menyambut hari kemerdekaan. Ada lomba yang diadakan di sekolah Adek Ilal pada hari sabtu dan untuk kelas Kakak Hafidz nanti pada hari Selasa, sehari setelah 17-an.

Adek Ilal mengikuti lomba makan kerupuk dan masukin paku ke dalam botol. Adek Ilal cerita lomba makan kerupuknya susah karena kerupuk digantung di tali jadi susah makannya. Untuk lomba masukin paku ke botol Adek Ilal bisa menang, begitu senang Ilal pulang berdua sama Kakak Hafidz dengan membawa hadiahnya.

Hal lain yang selalu kuingat setiap tanggal 17 Agustus adalah Ultah Ibuku. Dan rupanya ada benarnya apa yang sering dikatakan orang -orang, kita kan lebih sayang pada ibu kita setelah kita punya anak. Terima Kasih buat ibuku yang selalu menyayangiku dan mendo'akan yang terbaik untukku serta buat segala perjuangannya untuk kehidupanku.

Selamat Ulang Tahun Nenek dari cucumu disini Kakak Hafidz, Adek Ilal dan Adek Aufa yang selalu sayang sama Nenek . Semoga Nenek panjang umur dan selalu sehat.

Upacara Bendera Pertama Adek Ilal



Di sekolah yang baru ini setiap Senin ada upacara bendera, Ini merupakan kali pertama untuk adek Ilal mengikuti upacara. Karena di sekolah yang lama yang mengikuti upacara hanya untuk murid kelas 4 samapai kelas 6.

Berdiri yang cukup lama membuat Adek Ilal bosan, jadi deh Adek Ilal jalan - jalan karena si adek anaknya gak bisa diam. Yang ujung -ujungnya adek berdiri di barisan guru -guru yang juga mengikuti upacara.

Di rumah adek Ilal cerita kepadaku " Bu, tadi Adek Ilal upacaranya berdiri di depan sama dengan ibu guru" ceritanya dengan senang. "Hm...... emang kenapa Adek berdirinya gak dibarisan kelas adek?" selidikku. Akhirnya aku mengerti kenapa Adek upacaranya dibarisan bersama guru - gurunya, karena Adek selalu jalan - jalan selama upacara.

Sekarang setiap Senin adek tidak ikut upacara tapi duduk di dalam kelas bersama satu orang guru yang menemaninya. Rerima Kasih buat Guru - guru yang ada di sekolah Adek Ilal buat kesabarannya dalam menghadapi adek Ilal yang selalu aktif.

Friday, August 14, 2009

Sekolah Baru Untuk Kakak Hafidz dan Adek Ilal



Tahun ajaran baru ini, Kakak hafidz dan adek Ilal pindah sekolah. Setelah urusan administrasi di selesaikan di sekolah lama yang lumayan ribet, karena mau pindah sekarang harus diurus mulai dari kecamatan dan diknas setempat setelah kita minta surat keterangan pindah dari sekolah lama.

Kemudian mulai deh Ibu dan Ayah mencari sekolah baru di Jakarta. Kalau bisa sich deket rumah jadi Ibu lebih mudah untuk mengawasi anak - anak. Pertama dapaet sekolah deket juga dari rumah dengan pertimbangan teman -teman TK Kakak Hafidz dulu banyak disekolah tersebut, Jadi anak - anaknya udah saling kenal dan juga Ibu - Ibunya bisa ketemu lagi.

Lalu perburuan sekolah yang kedua sekolahnya lebih dekat lagi dengan rumah dan juga masih ada satu dua teman Kakak di TK dulu. Akhirnya diputuskan kami pilih sekolah yang kedua. Disini Kakak Hafidz bisa pulang sendiri tetapi kalau pagi diantar sama ayah.

Saturday, July 25, 2009

Kosmetik Kadaluwarsa



Kosmetik merupakan salah satu bagian yang penting dalam kehidupan wanita. Dengan penggunaan yang tepat tentu dapat mengkoreksi kekurangan dari wajah dan menonjolkan kelebihan yang ada pada wajah. Dalam sehari paling tidak pakai bedak, walaupun tidak menggunakan tata rias wajah lengkap.

Tepai kita juga kita juga harus memeperhatikan umur dari kosmetik, karena kosmetik juga mempunyai masa kadaluwarsa. Tidak semua merk kosmetik mempunyai atau mencantumkan masa kadaluwarsa.
Sering karena melihat kosmetik belum habis, kita merasa sayang untuk membuangnya. Namun bila kosmetik tersebut sudah kadaluwarsa dan tetap digunakan, dapat menyebabkan dampak yang merugikan untuk wajah, misalnya kulit menjadi alergi, gatal, merah, atau bengkak sehingga memberikan efek negatif untuk wajah.

Secara umum, masa kadaluwarsa kosmetik seperti pada tabel berikut:
Jenis Kosmetik Masa Kadaluwarsa


Lipstik atau Lip Gloss 2 – 3 tahun
Alas bedak 1 – 2 tahun
Bedak 1 – 2 tahun
Blush On 4 – 6 bulan
Maskara 3 – 6 bulan
Eye Shadow 3 – 6 bulan


Fungsi pengawet yang telah hilang setelah jangka waktu tertentu, ada pula yang menyebabkan kadaluwarsa jenis kosmetik tertentu tidak sama. Beberapa faktor lainnya yang menjadi penyebab kadaluwarsa tiap jenis kosmetik berbeda-beda antara lain adalah bahan pembuat kosmetik, cara pemakaian kosmetik dan cara penyimpanan kosmetik. Berikut ini beberapa faktor penyebab kadaluwarsa kosmetik berbeda-beda, yaitu:

Bahan pembuat kosmetik
Kosmetik berbentuk cream (misalnya blush on) lebih cepat kadaluwarsa dibandingkan bentuk bubuk padat. Kosmetik yang berbahan dasar air umurnya lebih sedikit dari kosmetik yang berbahan dasar minyak.

Cara pemakaian atau penggunaan kosmetik
Pemakaian kosmetik dengan menggunakan kuas lebih tahan lama dibandingkan bila langsung digunakan ke wajah atau bila menggunakan jari. Hal ini disebabkan adanya kontak langsung dari anggota tubuh yang dapat menyebarkan kuman pada kosmetik.

Penyimpanan kosmetik
Bila disimpan dalam tempat yang sejuk dan tertutup rapat dapat mengurangi jumlah kuman yang masuk dalam kosmetik sehingga umur kosmetik dapat lebih lama.

Kita juga sebaiknya membuang kosmetik jika kosmetik berubah warna, pecah-pecah membentuk butiran, atau bila berbau. Hal ini mengindikasikan bahwa kosmetik sudah lama dan kadaluwarsa. Tentunya, bahwa wajah kita lebih penting daripada tetap menggunakan kosmetik kadaluwarsa yang berdampak buruk.

Sumber : Kumpulan.info

MOS




Tahun ajaran baru kemarin, aku dengar dari si ibu yang membantu dirumah bercerita tentang sibuknya dia. Rupanya anaknya yang baru masuk SMA sedang mengikuti MOS ( Masa orientasi siswa ) disekolahnya, semacam acara atau kegiatan yang dilakukan oleh sekolah untuk penyambutan siswa baru.

Hari – hari pertama bersekolah siswa ini lebih sering diisi dengan kegiatan – kegiatan yang bernuansa perpeloncoan. Karena atribut yang dikenakan siswa baru ini mulai dari kepala hingga kaki demikian aneh, atau mungkin memang buat lucu – lucuan dan seru. Dengan perlengkapan berupa tas yang dibuat sendiri dari karung atau juga dari kardus minuman. Belum lagi setiap hari ada saja benda –benda yang harus dibawa yang memang lumayan susah dicari. Alhasil si Ibu juga ikutan sibuk mencari benda – benda yang akan dibawa si anak besok paginya.

Gimana yach….. kalo nanti Kakak Hafidz masuk SMP. Semoga MOS- nya nanti bisa lebih baik dari sekarang, dimana siswa baru dikenalkan budaya belajar disekolah dan juga lebih dapat menggali minat dan bakat siswa barunya. Jadi lebih dapat membantu siswa beradaptasi di sekolah baru dan membuat siswa baru semakin mantap menjalani pendidikannya di sekolah tersebut. Dan sekolah mesti menjamin tidak terjadi kekerasan secara fisik dan nonfisik selama penyelenggaraan MOS di sekolah masing-masing.

Monday, July 13, 2009

Partai Teletubies




Tanggal 08 Juli kemarin, Pemilu Pilpres dilaksanakan. Siapapun yang terpilih semoga dapat membuat rakyat dapat lebih sejahtera. Aku ingat tahun 2004 waktu itu Kakak Hafidz baru berusia 3 tahun. Aku baru pertama kali ikut pemilihan umum dengan banyak partai, biasanya hanya dengan tiga partai. Kemudian dilanjutkan dengan pilpres.


Bagaimana hebohnya kakak hafidz, jauh – jauh hari sebelum pemilu dilaksanakan setiap ada orang yang disekitarnya berbicara tentang pemilu, Kakak menjawab partai yang akan dipilihnya adalah partai teletubies, sesuai dengan film yang disukainya waktu itu.


Karena partai yang didengarnya dari cerita ayah dan ibunya juga teman – teman ayahnya maupun dari iklan –iklan yang ada ditelevisi hanya untuk orang dewasa.

Friday, July 10, 2009

Kemasan Plastik

Dua minggu lagi tahun ajaran baru dimulai. Perlengkapan sekolah kakak Hafidz dan adek Ilal mulai dipersiapkan dari seragam, buku dan juga perlengkapan makan. Yang selalu dibawa anak –anak biasanya adalah botol minuman.
Banyak anak –anak disekolah si adek membawa botol minumannya dengan botol air minum mineral. Alasan ibu –ibu adalah lebih hemat, praktis dan juga kalo hilang atau pecah lebih mudah gantinya. Ada juga yang menggunakan botol botol plastik ini untuk tempat air di lemari pendingin, sayang di buang lebih baik dimanfaatkan ?!!!!

Ada yang harus diperhatikan dalam menggunakan kemasan plastik. Dengan melihat kode yang tertera di bawah wadah plastik. Kode – kode ini menunjukkan dari jenis bahan apa plastik itu dibuat. Kode tersebut berupa segitiga yang terdiri dari 3 anak panah atau dengan huruf yang merupakan singkatan nama bahan pembuat plastik. Dengan mengetahui jenis bahan baku plastik, kita dapat mengetahui apakah jenis tersebut berbahaya terhadap makanan atau tidak.

Berikut kode-kode yang tertera dibawah kemasan plastik :



1 : Polyethylene Terephalate (PET/PETE)
Biasanya merupakan wadah dari minuman mineral dengan warna transparan. Wadah ini khususnya diperuntukan sekali pakai. Karena semakin lama isinya berada dalam kemasan tersebut, maka kandungan kimia yang terlarut semakin banyak pula.


2 : High Density Polyethylene (HDPE)
Biasanya digunakan sebagai kemasan obat atau bahan kosmetik.





3 : Polyvinyl Chloride (PVC)

Merupakan zat yang paling berbahaya. Sering digunakan sebagai saluran air, bahan bangunan, kadang kala digunakan sebagai mainan anak. Untuk para orangtua bisa memperhatikan mainan anaknya karena untuk anak-anak di bawah usia


4 : Low Density Polyethylene (LDPE)

Biasa digunakan untuk bungkus sayuran dan daging beku




5 : Polypropylene (PP)

Digunakan untuk kemasan makanan, minuman, margarin, botol shampo atau botol bayi.



6 : Polystyrene (PS)

Polystyrene merupakan zat yang berbahaya bagi tubuh. Jika makanan berminyak dipanaskan dalam wadah ini, styrene dapat berpindah ke dalam makanan, maka menggunakan bahan ini sebagai wadah makanan tidak dianjurkan. Berupa gelas dan piring makanan styrofoam yang sudah lama dianggap sebagai penyebab kanker, sendok dan garpu, kotak CD.



7 : Kategori lainnya

Yang termasuk dalam kategori ini adalah bahan plastik yang tidak termasuk dalam 6 kategori diatas. Dalam kategori ini termasuk Polycarbonate yang juga berbahaya bagi tubuh.
Tetapi, ada juga bahan yang baik untuk lingkungan karena dapat diurai yang disebut bioplastik yang terbuat dari tepung jagung, kentang, tebu.

Bahan plastik yang aman untuk makanan dan minuman yang aman digunakan adalah yang berkode 2,4,5. Untuk kode no.7 karena tidak diberitahu secara jelas dari bahan apa dibuat, maka harus sangat diperhatikan dan dicari tahu dari bahan apa palstik tersebut dibuat.
Sedangkan untuk kode lainnya kita harus menggunakan sesuai anjuran agar tidak membahayakan bagi kesehatan kita.


Sumber : Kumpulan.info

Khitanan Kakak Hafidz dan Adek Ilal




Kurang lebih dua tahun untuk membujuk kakak hafidz untuk mau berkhitan. Akhirnya saat liburan sekolah ini kakak mau juga dan diikuti oleh adek Ilal. Seminggu sebelum hari H- nya, mereka begitu meyakinkan sepertinya mereka benar – benar sudah siap.

Mulailah aku menghubungi beberapa rumah sakit, untuk dapat berkonsultasi dengan dokter bedahnya. Tiga kali pertemuan barulah Sirkumsisi (circumcision/khitan)
khitanannya dapat dilaksanakan.

Pertama, Konsultasi dengan dokter bedahnya, kakak Hafidz dan adek Ilal ditanya sudah berani belum, sudah siap belum? Kakak Hafidz dengan mantap menjawab sudah siap.
Kedua, Dari rumah anak – anak sudah siap untuk dikhitan tetapi sampai di ruang praktek dokter mereka semua pada ketakutan dan menangis. Gak jadi deh hari itu berkhitan. Akhirnya sesuai dengan saran dokter bedahnya maka, kakak hafidz dan adek Ilal, tetap dapat berkhitan esok hari .
Ketiga, Jam 04.00 dini hari Kakak Hafidz dan adek Ilal mulai puasa karena nanti jam !0.00 akan dilaksanakan khitanannya.

Suasana di ruang persiapan operasi

Mula – mula kakak Hafidz yang dibius oleh dokter anastesinya, setelah kakak tidak sadar dibawa keruang operasi untuk di lakukan khitanannya Lalu adek Ilal yang langsungg dibawa ke ruang operasi jadi proses pembiusannya dilakukkan langsung di kamar operasi. Di ruang operasi adek Ilal cerita diminta untuk tiup balon, kemudian adek di bius. Setelah dilakukan khitanannya adek dibawa keruang pemulihan dalam keadaan belum sadar. Setelah sadar adek panik langsung duduk dan mulai membuka alat –alat yang terpasang dibadannya. Lalu adek menangis minta pulang dan tidak mau tiup balon lagi.

Sekarang Kakak Hafidz dan Adek Ilal sudah sembuh dan dudah bisa bermain lagi.

Rambut Cakep Adek Ilal




Malam Minggu yang lalu, sewaktu aku dan suami lagi ngobrol sambil bercanda dengan adek Aufa. Tiba –tiba dari kamar adek Ilal datang menghampiri.
” Yah, ....... ilal keren gak yah?” , tanya adek Ilal
” Keren dek”, jawab ayah.
” Tapi rambut Ilal gak keren yah”, protes adek Ilal.
” Rambut Ilal keren deh”, jawab membujuk adek Ilal.

Mungkin adek Ilal mau gunting rambut karena yang sudah mulai panjang, pikirku dalam hati.
” Adek Ilal mau gunting rambut?”, Tanyaku
” Gak bu, Ilal mau rambutnya jadi keren tapi, ............. pakek ini yah”, jawab adek Ilal sambil menunjukkan minyak rambut milik ayahnya.

Oh..... rupanya adek ilal terobsesi pada peran Ikal di film ”Laskar Pelangi” yang menggunakan minyak rambut ayahnya supaya kelihatan rambutnya lebih keren.

Wednesday, July 1, 2009

Bintang Kakak Hafidz

Ujian semester sudah selesai, anak – anak merasa bebas mau bermain yang mereka suka. Tetapi kakak hafidz dan adek Ilal masih pinya tugas beberapa mata pelajaran yang harus tetap di ulang, karena mereka mau pindah sekolah. Dari sekolah yang lama lebih banyak muatan agamanya ke sekolah yang reguler biasa. Sebenarnya sich mereka bisa hanya kekhawatiran ibu saja mengingat mereka bukan saja pindah sekolah tetapi pindah kota juga.

Supaya mereka gak bosan dalam belajar, maka strategi pengumpulan bintang tetap digunakan. Bila kakak Hafidz dan adek Ilal dapat mengerjakan soal –soal dengan benar tanpa harus minta tolong diajarin cara mengerjakannya. Maka mereka akan mendapatkan satu bintang.

Bintang – bintang yang berhasil mereka kumpulkan ini nantinya dapat ditukarkan diakhir pekan. Satu bintang ditukar dengan lima ( 5 ) menit bermain game di komputernya, tetapi bintang – bintang yang mereka kumpulkan tidak dapat mereka tukar semua, supaya tetap dapat mengatur lamanya mereka boleh bermain game di komputer setiap minggunya. Buat mereka sich senang banget karena mereka merasa dapat tambahan waktu bermain gamenya. Walaupun tambahan waktu bermainnya hanya 5 – 15 menit.

Tuesday, June 23, 2009

Produk Melamin



Beberapa minggu yang lalu membaca salah satu koran lokal, yang membahas tentang bahaya peralatan makan berbahan melamin. Dipererkenalkan di Indonesia sekitar tahun1970-an, segera memikat konsumen karena ringan dan tak mudah pecah. Namun, penelitian YLKI mengingatkan kita untuk lebih cermat dan bijak. Sebab, ada yang berharga murah tapi terbuat dari bahan yang membahayakan kesehatan.
Bagaimana tidak tergiur pada perlengkapan makan berbahan melamin kalau harganya sangat murah? Produk ini dijual dengan harga Rp 10.000,- untuk 3 – 4 buah Bahkan di sejumlah hypermarket dan pusat grosir ditawarkan kiloan dengan patokan sekitar Rp 25.000,-/kg. Sebaliknya, melamin lokal berupa sendok, gelas, cangkir, piring, pinggan sampai mangkuk besar (bermerek Golden Dragon, Hoover, Onyx, Vanda) kisaran harganya Rp 2.000,- — Rp 40.000,-.

Maka produk melamin murah itu makin mudah dijumpai dalam keseharian. Penjaja bakso, warung makan, sampai usaha kateringan beranggaran rendah mulai mengganti perangkat makan dari beling dan gelas untuk mengurangi resiko rugi karena pecah. Dan produsen biskuit bubur bayi menggunakan perlengkapan makan dari melamin sebagai hadiah, untuk memikat calon pembeli.

Uji produk melamin yang dilakukan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) bekerja sama dengan jurusan Kimia FMIPA, Universitas Indonesia terhadap 10 jenis merek (empat lokal, enam impor) menunjukkan, tak semuanya memenuhi food grade. Artinya, ada di antara produk-produk tadi yang mengandung zat berbahaya atau beracun dan bisa berpindah ke makanan akibat proses pengolahan makanan. Misalnya, dipakai untuk menyimpan sayur panas.
Pencetus kanker

Zat berbahaya itu formaldehid namanya. Dalam kadar tinggi bahan ini akan berdampak buruk bagi kesehatan.Berdasarkan acuan kesehatan di Inggris, paparan maksimumnya 2 ppm atau 2 mg/l. Sedangkan Amerika Serikat (AS) menetapkan paparan maksimum untuk jangka panjang 1 ppm dan jangka pendek 2 ppm.
Penelitian laboratorium selama dua tahun oleh Chemical Industry Institute of Toxicology yang dimulal tahun 1979 menunjukkan, kontak dengan formaldehid menyebabkan kanker hidung pada tikus. Penelitian ini didukung oleh 36 perusahaan kimia di AS. Tahun 1987 Environmental Protection Agency (EPA) AS menggolongkan formaldehid sebagai zat yang mungkin memicu kanker.

Beberapa penelitian juga membuktikan, pekerja yang terpapar formaldehid berisiko terserang kanker lebih besar beberapa kali, apalagi jika berlangsung terus-menerus. AS kemudian secara tegas menyatakan, formaldehid sebagai pencetus kanker bagi manusia. Uap formaldehid memicu radang pada mata (perih), hidung, saluran pernapasan atas, batuk, bronkitis, pneumonia, dan asma.
Dari mana datangnya formaldehid ?

Untuk menjawabnya mari kita tengok ke belakang ketika pada 1907 ahli kimia Belgia, Leo Hendrik Baekeland, menemukan plastik buatan (sintetis) pertama yang disebut bakelite. Inilah cikal bakal melamin yang awalnya digunakan sebagai bahan dasar pesawat telepon generasi pertama.

Kemudian senyawa ini dikembangkan dan diterapkan untuk industri perlengkapan rumah tangga, termasuk perangkat makan.
Pada 1930 - 1940-an, perusahaan-perusahaan di AS macam Cyanamid, Ciba, dan Henkel mengembangkan senyawa ini untuk industri tekstil sebagai bahan pengisi dan perekat. Keunggulannya berupa kejernihan, stabil terhadap panas, cahaya, bahan kimia, goresan, bahkan api !

Faktor inilah yang membuat melamin formaldehid makin luas digunakan pada tahun-tahun awal pasca-Perang Dunia 11. Antara lain digunakan pada industri kayu lapis untuk memperkuat dan mempercantik produk-produknya.

Lokal asli

Jadi, formaldehid sudah ada di melamin. Menurut Bambang Ariwahjoedi, pengajar pada FMIPA ITB, melamin merupakan persenyawaan (polimerisasi) kimia antara monomer formaldehid dan monomer fenol. Bila kedua senyawa bergabung, sifat racun formaldehid akan hilang karena terlebur menjadi satu senyawa, yaitu melamin.

Formaldehid dalam senyawa melamin dapat muncul kembali karena depolimerisasi. Akibat proses ini, formaldehid terlepas menjadi monomer yang bersifat racun. Pemicunya bisa berupa paparan panas, sinar ultraviolet, gesekan, dan tergerusnya permukaan melamin hingga partikel formaldehid terlepas.

Meski tahan di rentang suhu 120 derajat celcius sampai 30C di bawah nol, tapi karena menyerap panas, melamin tak tahan dipapar panas terlalu tinggi. Apalagi terpapar dalam jangka waktu lama. Oleh sebab itu melamin tak bisa digunakan dalam microwave.
Persoalan lain, dalam persenyawaan yang kurang sempurna dapat terjadi residu. Sisa formaldehid dan fenol yang tak bersenyawa itu akan terjebak dalam materi melamin. Formaldehid yang terjebak inilah yang bisa mengancam kesehatan bila masuk ke tubuh manusia.

Dari uji produk melamin, melamin lokal dan impor dari Cina mempunyai senyawa berbeda. Melamin lokal terbuat dari melamin asli, sementara yang impor terbuat dari bahan bukan melamin, salah satunya urea formaldehid. Kedua senyawa ini dibentuk oleh reaksi polimerisasi yang menghasilkan fenol.

Senyawa melamin dan urea berasal dan hasil reaksi formaldehid dengan senyawa amino yang mengandung kelompok senyawa NH2. Susunan kimianya sangat berbeda. Melamin punya struktur rantai lingkaran sehingga lebih stabil. Ikatan kimia urea formaldehid berupa rantai lurus, makanya pelepasan formaldehid lebih mudah. Urea formaldehid hanya tahan sampai suhu 62 derajat celcius hingga lebih mudah pecah atau berubah bentuk pada perlakuan suhu ekstrem. Urea yang dipanaskan akan menghasilkan formaldehid yang kadar pencemarnya tergantung pada seberapa kuat ikatan bahannya serta tingkat proses yang dijalankan produsen.

Untuk menguji kadar formaldehid pada beberapa produk berbahan melamin, YLKI melakukan dengan beberapa cara.

Pertama, uji bakar sederhana. Bakarlah ujung melamin dengan lilin selama 20 detik. Jika tercium gas formaldehid yang menyengat, berarti tidak memenuhi food grade. Pada melamin asli hanya tampak gosong tanpa bau formaldehid.

Kedua, uji rebus selama 30 menit sampai satu jam. Melamin palsu (dalam hal ini impor dari Cina) akan berubah bentuk, meliuk, bahkan rapuh dan mencair. Uap rebusannya pun menyebabkan mata perih, batuk, dan mual.

Walau sekilas sama, secara fisik kita bisa membedakan melamin asli dan palsu. Melamin asli lebih tebal dan berat dibandingkan dengan melamin palsu yang lebih terkesan sebagai plastik. Bila sesama melamin asli dibenturkan, bunyi yang terdengar akan lebih “tebal” dibandingkan dengan pembenturan antarmelamin palsu. Permukaan melamin asli lebih licin dan berkilau, sedangkan yang palsu mudah ternoda oleh pangan berwarna (misalnya, teh atau kopi) hingga warnanya lebih gelap. Walau lama-kelamaan akan kusam juga, melamin asli lebih stabil ketimbang yang palsu.

Agar perlengkapan melamin awet, cucilah segera setelah dipakai. Tak masalah apakah menggunakan pembersih sabun cair atau sabun colek. Yang penting, jangan digosok kasar. Gunakan spons halus dan hindari penggunaan sabut kelapa, abu gosok, apalagi bahan penggosok dari logam yang mulai ditawarkan di pasaran.

Kapan sebaiknya peralatan makanan dari melamin ini diafkir ?


Perhatikan permukaannya. Bila mulai banyak ternoda, berubah warna karena pengaruh atau minuman makanan macam teh, kopi, makanan asam yang lebih mudah terserap, juga bila mulai kusam dan tergores-gores, sebaiknya pensiunkan saja.
Selain mempertimbangkan keamanan bagi kesehatan, tentu tak elok lagi dipandang.
sumber: depkes.go.id

Mewarnai Gambar Ayuk Icha

Besok hari terakhir ujian semester genap, yaitu pelajaran menggambar. Anak – anak diminta ayukicha untuk mewarnai gambar yang telah dibuat ayuk Icha.

Inilah hasil mewarnai mereka :


Hasil mewarnai ayuk Ifa














Hasil mewarnai Kakak Hafidz















Hasil mewarnai Adek Ilal














Hasil mewarnai ayuk Icha

Curhat Ayuk Icha

Seminggu yang lalu, keponakanku yang cantik mendekatiku dan mulai bercerita tentang kejadian malam kemarin. Ayuk Icha masih sedih karena dimarahi mamanya saat belajar matematika karena besoknya akan ujian matematika. Malam itu memang mamanya terlihat agak emosi dengan ayuk Icha yang gak fokus jadi salah melulu. “Bu, lihat deh lengan Icha pada biru, bekas cubitan mama”, ceritanya padaku sambil memperlihatkan lengannya yang banyak bilur –bilur biru bekas cubitan mamanya.

“Maafin mama yah yuk!”, Bujukku sebenarnya mama ayuk sayang sama Icha, kepingin Icha bisa mungkin mama sedang capek jadi gak sabaran.

Membantu anak belajar di rumah memang terkadang membuat kita gak sabaran biasanya karena kita banyak menuntut lebih atau juga karena banyak berharap dia bisa melakukannya. Jadi kita memandang anak kita dapat mengerjakan soalnya sama seperti kita, sesungguhnya tidak demikian. Sebenarnya anak –anak dalam belajar berdasarkan mood mereka. Kalau mereka lagi tidak ingin belajar memang susah untuk membuat mereka fokus dengan materi yang kita ajarkan. Permasalahannya bagaimana kita membuat suasana belajar menyenangkan untuk mereka.

Sunday, June 7, 2009

Belajar Sepeda

Seminggu ini adek Ilal belajar naik sepeda. Ilal memang bersemangat untuk bisa bersepeda, tetapi caranya mau – maunya sendiri. Adek Ilal bersepeda dengan duduk disadel tetapi dua kakinya dijejak dilantai sambil berjalan menarik sepedanya.

Aku bingung tetapi lucu melihat tingkah adek Ilal. ”Dek, belajar sepedanya satu kaki dilantai, tetapi yang satu lagi adek untuk mengayun pedalnya, nanti Ilal juga bisa” saranku.

Akhirnya setelah tiga hari adek Ilal belajar sepeda mulai bisa bersepeda walaupun masih sering jatuh. Sekarang adek Ilal sudah bisa bermain sepeda disekitar rumah.

Thursday, June 4, 2009

Jelang Ujian

Ujian semester genap sebentar lagi, tinggal dalam hitungan minggu. Kakak Hafidz dan Adek Ilal sudah mulai rutin mengerjakan soal – soal yang diberikan ibu untuk persiapan mengikuti ujian semester kenaikan kelas.

Jadwal latihan mengerjakan soal – soal dari seluruh mata pelajaran sudah ibu buatkan, untuk 12 mata pelajaran dibagi menjadi 2 mata pelajran setiap harinya. Latihan soal – soal sudah dimulai sejak bulan lalu. InsyaAllah Kakak Hafidz dan Adek Ilal sudah siap menghadapi ujian nya.

Tanggal 8 Juni nanti ujian semesteran genap dimulai. Usaha sudah dijalankan, jangan lupa berdo’a ya........... sebelum ujian.

Friday, May 15, 2009

100 – 10

Menjelang ujian semester yang kurang lebih satu bulan lagi. Kakak hafidz dan adek Ilal lebih sering berlatih soal – soal untuk persiapan ujian semester nantinya.
Mereka rebutan untuk dapat menyelesaikan soal –soal lebih cepat dan juga dapat nilai 100.

Mula – mula suasana belajar yang tenang menjadi heboh, Kakak hafidz telah menyelesaikan soal matematikanya ternyata ada yang salah gak jadi deh dapet nilai 100. Mulai melancarkan rayuannya sama Ibu untuk memperbaiki yang salah agar nilainya jadi 100. ” Kakak, bukan nilai 100 nya yang kakak perlu, tapi kakak mengerti mengerjakan soal – soal itu”, bujukku.

Akhirnya kakak mau menerima nilai 90 nya. Kemudian adek Ilal sudah menyelesaikan soal – soal matematika yang diberikan kepadanya. Lagi – lagi adek Ilal pun ada yang salah. Kakak Hafidz senyum –senyum karena nilai adek Ilal sama dengannya. Adek Ilal tidak mau nilainya tidak 100, akhirnya adek Ilal menangis.

Ibu mulai membujuk adek Ilal, tetapi adek tetap menangis. Supaya adek Ilal tidak menangis ibu memberi nilai adek 100 – 10. Dan cara ini cukup ampuh adek Ilal berhenti menangis. Adek senang karena dapat nilai 100 walaupun dikurang 10. Sewaktu adek Ilal ditanya Ibu, Berapa dek 100 – 10 ? 90 bu, ” jawab adek Ilal. Adek Ilal mengerti tetapi adek Ilal suka ada tulisan 100.

Monday, April 27, 2009

Mie Goreng Salju

Libur pemilu yang lumayan panjang, ayah selalu dirumah. Biasanya ada saja yang dilakukan bersama anak – anak dari main air di teras depan, main tebak – tebakan ala adek Ilal, belajar bersama ayah, sampai masak bersama ayah. Kali ini ayah mau masak ”Mie Goreng Salju” mie ini lebih heboh dari namanya. Rasa mie ini lebih gurih dibanding dengan mie goreng umumnya yang rasanya lebih asin.

Membuat ”mie goreng salju” sendiri relatif tidak rumit tetapi menjadi heboh karena yang membantu ayah memasak adel Ilal. Mula – mula adek maunya mie ditambah dengan wortel yang sudah diblender, lalu kecap manis yang dibawa adek Ilal kemana – kemana, Jadilah ayah dan anak kejar – kejaran rebutan kecap manis.

Akhirnya jadi juga ”Mie Goreng Salju” ala ayah. Dan diminati ketiga anaknya, dan semuanya minta tambah. Entahlah mereka menikmati masakan ayah mereka karena memang enak atau karena mereka memang sedang lapar...................................................

Wednesday, April 8, 2009

Selamat Ulang Tahun Kakak Hafidz

Selamat Ulang Tahun Kakak! Ayah dan Ibu bersyukur kepada Allah dengan kehadiranmu di dunia ini. Betapa tidak kelahiranmu begitu diharap karena lebih tiga tahun kami menunggumu. Alhamdulillah tepat dihari ini delapan tahun yang lalu kau hadir kedunia sayang...........

Dari mulai bayi kemudian tumbuh seperti sekarang dengan berbagai tingkah laku dari yang sangat menyenangkan, membanggakan sampai ke tingkah yang harus ada perhatian khusus. Bagaimanapun kami tetap menyayangimu berbuat semampu kami untuk menjadikanmu anak yang sholeh, berakhlak baik dan kelak berguna bagi orang – orang disekelilingmu.

Dan seperti arti namamu nak........ kami berharap kelak kamu dapat menjaga segala kebaikan untuk terus bermanfaat bagi semua orang dan menjaga dirimu dari segala yang tidak baik. Amien

Selamat Ulang Tahun Ayah

Tidak terasa setahun telah berlalu dari ulang tahun ayah di tahun kemarin, hanya suasananya yang tetap sama. Ada kebahagiaan tetapi berbarengan dengan harapan, ini adalah yang terakhir. InsyaAllah ulang tahun di tahun depan kita bisa sama – sama lagi. Sudah tiga kali ulang tahun yah kita selalu berjauhan.

Tetapi selalu Allah dekatkan karena ulang tahun kakak Hafidz yang hanya beda sehari dengan ayah, membuat ayah berusaha untuk bisa bersama – sama setiap kali anak – anak berulang tahun.

Selamat ulang tahun ayah! Semoga panjang umur sehat selalu. Dimudahkan dan dimampukan oleh Allah dalam berusaha dan menjaga amanah – amanah Allah pada ayah. Amien.

Tuesday, March 31, 2009

Makanan Favourite Kakak Adek




Es Campur Ilal









Jajan Berdua kakak Hafidz dan Adek Ilal







Sama Om Iwan di KFC

TPA Untuk Adek Ilal

Setelah makan siang sehabis pulang sekolah, adek Ilal meminta kepadaku untuk dimasukkan ke TPA (Taman Pendidikan Al- Quran). Ada apa
yah adek Ilal tiba – tiba saja mau masuk TPA lagi, karena sudah dua kali masuk TPA gak pernah selesai kecuali ketika di TK karena merupakan ekstrakurikuler dari sekolah.

”Ilal mau pinter belajar disekolahnya” jelasnya padaku

Rupanya adek Ilal merasa butuh untuk belajar di TPA supaya pelajaran agama berupa menulis arab dan Qiro’ah karena kedua pelajaran ini adek Ilal mengikutinya dengan setengah hati. Pernah juga kalau mood nya lagi gak mau belajar menulis arab dia gak akan menulisnya. Dan yang lebih sering ditulis tapi gak pernah selesai.

Sudah seminggu ini adek Ilal belajar mengajinya dengan nenek, setelah sholat ashar adek mengaji. Selama seminggu ini semangatnya masih menggebu, entah sampai berapa lama ini???? InsyaAllah tetep istiqomah yah dek! Amien.

Ibu Cemburu, Dek !!!!!!!!!!!!!

Siang itu adek Ilal cerita, seperti biasanya setiap pulang sekolah ada saja celotehnya bercerita tentang apa saja selama adek sekolah. Kali ini tentang seorang teman, Bela namanya.


Aku mulai mengingat – ingat gak ada teman sekelasnya bernama Bela, atau mungkin dia sama – sama satu mobil antar jemput adek Ilal ke sekolah. Oh…….. rupanya Bela ini adalah anak kelas satu juga tetapi lain kelas dengan adek Ilal. Mereka biasanya main ketika istirahat.


“Bela, baik bu!” cerita adek Ilal
“Kenapa? Bela suka kasih adek kue yah?” selidikku
”Gak bu, gak pernah” jawab Ilal
”Ilal sayang aja” lanjutnya


Aku terkejut dan cemburu, Adek Ilal baru 6 th!!!!!! Karena biasanya gak pernah bilang sayang – sayang sama temannya. ”Dek, temenannya gak usah sayang – sayang adek temenan aja, yah? Jelasku.

Entahlah mungkin juga dia gak mengerti antara sayang sama suka berteman sama Bela. Karena pada hari berikutnya, ”Bu, adek temenan aja sama Bela, sayangnya sama ibu aja” celoteh adek ilal siang itu.

Gunting Rambut Kakak Hafidz dan Adek Ilal




Dulu ketika kakak Hafidz dan adek Ilal masih kecil, dua-duanya susah sekali untuk memotong rambut mereka. Mereka takut atau risih selama proses pemotongan rambut yang membuat mereka gak nyaman untuk dipotong rambutnya.

Berbagai cara untuk memotong rambutnya, dari sambil main game di depan komputer sampai di potong rambutnya ketika mereka bobo’ siang. Semuanya ini yang memotong rambutnya adalah ayah.

Kemudian kakak Hafidz dan adek Ilal dibawa kesebuah salon, lagi – lagi tetep juga susah malah adek Ilal menjerit – jerit gak mau. Dengan berbagai pencarian bermacam- macam salon, akhirnya ada sebuah salon khusus anak – anak disebuah mall. Disana suasananya nyaman untuk anak – anak. Mereka yang akan digunting rambutnya duduk disebuah mobil – mobilan sambil menonton film anak – anak yang filmnya dapat mereka pilih sendiri sesuai dengan keinginan mereka.

Rupanya dengan suasana seperti ini akhirnya Kakak Hafidz dan Adek Ilal mau digunting disini dan selalu menunggu saat – saat untuk di potong rambut setiap bulannya. Karena setelah potong rambut biasanya diajak makan ke tempat jajanan yang mereka suka.

Monday, March 23, 2009

Kenangan di Kampung Ayah


Tiga tahun yang lalu, Kakak Hafidz masih sekolah TK . Kakak dan adek Ilal diajak ayah jalan ke kampung ayah. Kampung ayah ada di Surulangun Rawas. Dari Jakarta kakak dan adek istirahat dulu di rumah nenek di Palembang. Lalu malamnya kami naik kereta api ke Lubuk Linggau, disini kami sudah dijemput sama bundanya Cak Dina ( kakak ayah), naik mobil lagi baru dech sampai ke kampung ayah. Jauh yach kampung ayah kakak.

Merupakan pengalaman yang menyenangkan jalan-jalan ke kampung ayah. Karena adek Ilal masih kecil dan gak bisa diam, adek mainnya sampai masuk kandang sapi dan mengejar-ngejar kambing.

Disana sungainya bersih, kakak, adek Ilal dan ayah berenang di sungai. Kakak dan adek Ilal senang sekali main air.

Setelah beberapa hari disana kami pulang lagi ke Jakarta, karena kakak harus sekolah.

Cicak dan Cicinya Aufa


Adek Aufa seneng sekali kalau melihat cicak. Pertama kali memperhatikan cicak umurnya kurang lebih 1 tahun. Cicak yang merayap di dinding dipangil – panggilnya cicak- cicak. Lalu di mulai memperhatikan kucing tetangga yang suka bertamu kerumah.
”Dek, itu cici” kata ayuk Ifa. Mulai saat itu untuk Aufa binatang hanya ada dua yaitu Cici dan Cicak. Kalau melihat binatang apapun itu selain cicak yach cici.

Friday, March 6, 2009

Gondongan = Mumps

Rencananya sich udah berapa minggu lalu mau nulis, udah lama gak nulis – nulis sekedar buat numpahin uneg – uneg aja. Kecian banget seminggu yang lalu adek Ilal sakit, mulanya sih badannya agak panas dikit terus jadinya demam. Adek dirumah dulu yach istirahat nanti kalau udah sehat baru sekolah lagi. Mulanya sich aku pikir adek kecapekan. Maklum anak seumurnya kan lagi senengnya bermain.

Kemudian adek Ilal mengeluh kalau giginya sakit, setelah kuperhatikan pipinya mulai membesar, bengkak dari mulai pipi sampai dibawah rahang. ”Gigi adek sakit, yach” tanyaku. ”Gak, bu” jawab adek. Aku mulai berpikir jangan – jangan adek kena gondongan??????

Sorenya aku bawa adek Ilal ke dokter, bener deh adek illal kena gondongan. Malemnya aku cari di internet tentang penyakit ini, ada beberapa artikel yang sempet aku baca, yang salah satunya aku kutipkan disini, semoga bisa jadi bahan masukan. Sakit emang gak ketauan kapan mau datang. Alhamdulillah................Sekarang adek Ilal sudah sembuh.


Gondongan
Gondongan (Mumps, Parotitis Epidemika) adalah suatu infeksi virus
menular yang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar liur disertai nyeri.

PENYEBAB

Mumps disebabkan oleh paramyxovirus.
Virus ini ditularkan melalui percikan ludah yang berasal dari bersin
atau batuk penderita atau karena bersentuhan langsung dengan
benda-benda yang terkontaminasi oleh ludah penderita.

Jika dibandingkan dengan campak atau cacar air, gondongan tidak
terlalu menular.
Kebanyakan penyakit ini menyerang anak-anak yang berumur 2-12 tahun.
Jarang ditemukan pada anak yang berumur kurang dari 2 tahun.
Jika seseorang pernah menderita gondongan, maka dia akan memiliki
kekebalan seumur hidupnya.

Yang terkena biasanya adalah kelenjar parotis, yaitu kelenjar ludah
yang terletak diantara telinga dan rahang.
Pada orang dewasa, infeksi ini bisa menyerang testis (buah zakar),
sistem saraf pusat, pankreas, prostat, payudara dan organ lainnya.
Masa inkubasi adalah 12-24 hari.

GEJALA

Gejala timbul dalam waktu 12-24 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa:
- menggigil
- sakit kepla
- nafsu makan berkurang
- merasa tidak enak badan
- demam ringan sampai sedang (terjadi 12-24 jam sebelum 1 atau
beberapa kelanjar liur membengkak).
Tetapi 25-30% penderita tidak menunjukkan gejala-gejala tersebut.

Gejala pertama dari infeksi kelenjar ludah adalah nyeri ketika
mengunyah atau menelan, terutama jika menelan cairan asam (misalnya
jus jeruk). Jika kelenjar liur disentuh, akan timbul nyeri. Pada saat
ini suhu biasanya naik sampai 38,9-40° Celsius. Pembengkakan terjadi
pada hari kedua.

Gejala lain yang mungkin ditemukan:
- nyeri testis
- benjolan di testis
- pembengkakan skrotum (kantung zakar).


KOMPLIKASI

Hampir semua anak yang menderita gondongan akan pulih total tanpa
penyulit, tetapi kadang gejalanya kembali memburuk setelah sekitar 2
minggu.

Komplikasi bisa terjadi pada organ selain kelenjar liur, terutama jika
infeksi terjadi setelah masa pubertas.
Komplikasi bisa terjadi sebelum, selama maupun sesudah kelenjar liur
membengkak; atau terjadi tanpa disertai pembengkakan kelenjar liur.

1. Orkitis ; peradangan pada salah satu atau kedua testis. Setelah
sembuh, testis yang terkena mungkin akan menciut. Jarang terjadi
kerusakan testis yang permanen sehingga terjadi kemandulan.
2. Ovoritis : peradangan pada salah satu atau kedua indung telus.
Timbul nyeri perut yang ringan dan jarang menyebabkan kemandulan.
3. Ensefalitis atau meningitis : peradangan otak atau selaput otak.
Gejalanya berupa sakit kepala, kaku kuduk, mengantuk, koma atau kejang.
5-10% penderita mengalami meningitis dan kebanyakan akan sembuh
total. 1 diantara 400-6.000 penderita yang mengalami enserfalitis
cenderung mengalami kerusakan otak atau saraf yang permanen, seperti
ketulian atau kelumpuhan otot wajah.
4. Pankreatitis : peradangan pankreas, bisa terjadi pada akhir
minggu pertama. Penderita merasakan mual dan muntah disertai nyeri
perut. Gejala ini akan menghilang dalam waktu 1 minggu dan penderita
akan sembuh total.
5. Peradangan ginjal bisa menyebabkan penderita mengeluarkan air
kemih yang kental dalam jumlah yang banyak
6. Peradangan sendi bisa menyebabkan nyeri pada satu atau beberapa
sendi.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik
yang menunjukkan adanya pembengkakan di daerah temporomandibuler
(antara telinga dan rahang).
Biasanya tidak perlu dilakukan pemeriksaan khusus.

PENGOBATAN

Karena terdapat gangguan menelan/mengunyah, sebaiknya diberikan
makanan lunak dan hindari minuman asam karena bisa menimbulkan nyeri.
Daerah pipi/leher bisa juga dikompres secara bergantian dengan panas
dan dingin.
Obat pereda nyeri (misalnya asetaminofen dan ibuprofen) bisa digunakan
untuk mengatasi sakit kepala dan tidak enak badan. Aspirin tidak boleh
diberikan kepada anak-anak karena memiliki resiko terjadinya sindroma
Reye.

Jika terjadi pembengkakan testis, sebaiknya penderita menjalani tirah
baring.
Untuk mengurangi nyeri, bisa dikompres dengan es batu.

Jika terjadi mual dan muntah akibat pankreatitis, bisa diberikan
cairan melalui infus.

PENCEGAHAN

Vaksinasi gondongan merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa
kanak-kanak.
Vaksin gondongan biasanya terdapat dalam bentuk kombinasi dengan
campak dan rubella (MMR), yang disuntikkan melalui otot paha atau
lengan atas.
copyright© www.medicastore.com 2004

Nilai Menggambar Ilal



Adek ilal yang suka sekali menggambar, tapi gambarannya benar – benar abstrak. Jadi kalau pelajaran menggambar adek selalu dapat nilai 60. Rupanya adek kepingin banget dapet nilai yang lebih besar dari biasanya. Yach........... karena seingatku satu semester ini nilai gambar adek ilal gak pernah lebih dari 60 walaupun gak pernah dapet dibawah itu.

Rupanya siadek punya cara sendiri untuk mendapat nilai lebih. Pulang sekolah adek Ilal seneng banget sambil memperlihatkan nilai gambarnya, oh..............aku terkejut dengan nilainya 80, tapi lebih terkejut lagi aku tahu persis itu bukan gambaran adek Ilal. Pagi itu si adek begitu gembira rupanya buku gambarnya sudah digambar oleh sepupunya, ayuk ica.

Adek Ilal seneng banget dengan nilai yang baru dia dapat dari sekolah.
”Dek, Ibu guru tadi nanya gak siapa yang gambarin adek?” Tanyaku.
”Iya, ayuk ica yang gambar tapi adek yang warnain ” jawabnya.
”Ibu guru marah gak?” tanyaku. ”Gak, Bu” kata adek Ilal.
”Lebih bagus Ilal gambar sendiri aja, yah jadi hasil Ilal sendiri” bujukku
”Kalau Ilal gambar sendiri dapet 60” jawab adek Ilal.

Adek belum mengerti nilai dengan hasil sendiri tentu lebih baik daripada nilai itu hasil orang lain. Tetapi aku hargai kejujurannya. Dia tidak mengakui gambar itu buatannya, Adek ilal hanya mewarnai saja.

Alhamdulillah.............. amin jaga terus kejujuranmu yah..........nak

Friday, February 20, 2009

Membuat Film versi Adek Ilal




Setiap listrik padam selalu saja menjelang maghrib, kalau sudah begini males buat ngapa-ngapain. Paling – paling duduk menunggu listrik menyala kembali. Malam kemarin listrik padam, rupanya untuk mengisi rasa bosan menunggu listrik menyala yang biasanya gak tentu bisa ± 1 – 2 jam bahkan lebih.

Diruang tamu yang hanya disinari oleh cahaya lilin adek Ilal mengatakan mau buat film dalam bentuk bayangan. Yang jadi pemainnya kakak Hafidz, ayuk Ica dan ayuk Ifa. Ceritanya dunia binatang dimulai dari burung – burung yang terbang oleh ayuk Ica dengan menggunakan kedua telapak tangan ayuk yang ditelungkupkan kemudian digerak gerakan seperti burung sedang terbang.

Lalu dilanjutkan dengan cerita pertarungan ular versus buaya oleh kakak hafidz dan ayuk Ifa. Setelah keduanya lelah adek aufa sekarang yang beraksi mulai menari – nari mengikuti irama lagu ayuk Ica ” Goyang Duyu”.

”Bu nontonnya gratis kan, gak pakek tiket yach”, Celoteh Ilal. Aku tertawa saja, tak berapa lama kemudian listrik menyala lagi. Muncul keributan baru, rebutan meniup lilin rupanya ilal kurang cepat didahului kakak Hafidz, nangis deh ilalnya. Hk.......hk......hk........ akhirnya adek Ilal dibujuk untuk meniup lilin yang ada diruang makan.

Sebelas Tahun Ayah.............................







Daisypath Anniversary tickers



Alhamdulillah, sebelas tahun sudah aku jalani bersamamu. Tidak terasa seperti baru kemarin semuanya. Terima kasih atas semua kasih sayang, selalu memotivasi aku untuk lebih baik. Makasih atas kesabarannya karena aku sering membantah, suka maunya sendiri,. Dan terlebih lagi terimakasih dengan tiga malaikat kecil penjaga ibu, ketika ayahnya jauh.

Satu yang pasti setiap berganti tahun, aku bertambah sayang padamu. Aku ingin terus bersamamu sampai maut yang memisahkan kita.

Jalan masih panjang untuk menuntaskan cita-cita kita, mengantarkan anak kita menjadi generasi yang sholeh dan selalu bermanfaat buat orang-orang disekitarnya. Amien!!!!

Masih ada mimpi ayah mempunyai perusahan yang bisa berbagi adil dengan karyawan semua saling menguntungkan, tidak ada pihak yang tertindas. Tempat bernaung banyak keluarga. Dan kita akan selalu berusaha mewujudkannya. Amien!!!!!!

Home Schooling Buat Adek Ilal

Ada kekhawatiranku dan ayahnya mengenai pendidikan adek Ilal. Mengingat uniknya adek Ilal, belum tentu guru SD bisa menerima dan mengerti sebagaimana guru – guru TK adek Ilal. Untuk hal ini aku gak boleh berburuk sangka dulu dan ini pun belum dijalani.

Guru wali kelas Ilal di TK pernah membicarakan masalah ini denganku, beliau menyarankanku untuk dapat memilih sekolah yang lebih bisa melihat potensi Ilal. Karena di SD pendekatan pada si anak beda dengan di TK.

Akhirnya setelah didiskusikan kami (aku dan ayahnya) memutuskan untuk Ilal lebih bagus adalah Home Schooling (HS). Karena di kota kami belum ada HS maka adek Ilal kami daftarkan di salah satu HS di Jakarta.

Dan.............................. ketika tiga hari lagi sekolah regular dimulai, adek minta disekolahkan disekolah yang sama dengan kakaknya. Aku bingung plus terkejut karena HS nya sudah didaftarin, sesuai dengan saran ayahnya ikuti saja dulu maunya adek Ilal sambil dia bertanggung jawab dengan pilihannya.

Rupanya si adek bersikeras mau sekolah di sekolah yang sama dengan kakaknya karena adek Ilal suka dengan seragam sekolah kakak!!!!!!!!!!

Uniknya Setiap Anak



Adek Ilal sewaktu kecil diem banget, sibuk dengan dirinya sendiri sampai tahun kedua usianya bila tidak ingin dikatakan tidak ada komunikasi. Ilal cuma mau ngomong bila dia perlu saja, seperti dia lapar atau meminta sesuatu yang dia mau.

Sejauh itu kami (aku dan ayahnya) terus mencari solusi buatnya. Sampailah kepulangan kami ke Palembang, rupanya dikota ini adek mengalami kemajuan, ini sewaktu umur adek ilal 3,5 tahun. Mungkin disebabkan suasananya, disini Ilal lebih sering berinteraksi dengan lingkungan barunya, dimana banyak sepupu – sepupunya jadi sering bermain bersama mereka.

Kemampuan bicara adek Ilal nyaris seperti gak ada proses. Karena setelah dia bicara, bicaranya lancar (maksudnya gak pakek cadel seperti layaknya anak belajar bicara). Entahlah mungkin selama ini adek memang malas untuk bicara.

Sesuatu yang sampai sekarang Ilal suka adalah komputer. Kalau untuk bermain game Ilal tidak terlalu suka tetapi maunya mengotak-atik komputer terkadang setting komputer yang dirubah atau menginstall apa yang adek mau.

Adek ilal masuk sekolah

Di Jakarta adek Ilal sudah ikut Play – Group jadi ketika di Palembang dilanjutkan ke sekolah TK. Disekolah baru ini aku berterima kasih banget dengan guru – gurunya (Makasih yach bu ! Untuk ibu Rita, Ibu Ida, Ibu Nunung dan Ibu Sumirah). Mereka sabar banget!!!! Karena Ilal anaknya gak bisa diem, gak bisa duduk manis, dan aktif sekali.

Adek Ilal juga bosan kalau sudah bisa satu pelajaran, dia gak mau mengulangnya maunya yang lain lagi. Dan................... ini masih terjadi disekolahnya sekarang, SD.
Alhamdulillah, dengan kemajuan-kemajuan Ilal dan akhirnya sampai pada kejuatan baru berikutnya adek Ilal bisa membaca. Karena di TK A ini belum diajarkan membaca. Rupanya adek suka ikut belajar bersama dengan sepupunya yang sudah di kelas persiapan SD belajar membaca. Dan adekpun tertarik melihat sepupunya belajar membaca. Sebenarnya aku sudah berencana mau di privatkan saja membacanya, gak jadi deh..........
Makasih dek yach!!!!!!!!!!!

Tuesday, February 10, 2009

Semangat Belajar Kakak Hafidz

Satu minggu ini, kakak Hafidz malas belajar, kalau ditanya ada PR pasti jawabnya gak ada atau udah selesai dibuat. Entahlah mungkin kakak Hafidz jenuh atau memang lagi malas dan maunya diturutin untuk main video games.

Bila sudah seperti ini, memang harus agak keras untuk memintanya mengerjakan tugas – tugas sekolahnya. Karena nantinya akan susah mengerjakan tugas sekolah yang terus bertumpuk. Apalagi di sekolah kakak Hafidz yang muatan agamanya banyak, tentu mata pelajarannya jadi lebih banyak dari sekolah SD pada umumnya.

Untuk pelajaran Al-Quran dan Hadist yang ada hapalannya,
wow................................. susahnya karena setiap dua – tiga minggu ada satu surat dan beberapa hadist yang harus dihafalnya. Tetapi hafalan – hafalan itu bisa dicicil sampai akhir semester, bagi hafidz menghapal ini bukan perkara mudah karena kakak tidak begitu suka dengan pelajaran hapalan. Ini terbukti pada semester kemarin kakak baru dapat menyelesaikan seluruh hapalannya ketika satu minggu lagi ujian semester berlangsung.

Sekarang di semester dua ini untuk menghapal semua itu, cara menghapalnya dimulai dari mau tidur jadi sebelum baca do’a mau tidur kakak mengulang satu hadist rupanya dengan cara ini kakak tidak merasa terbebani dengan hapalan yang banyak

Saturday, February 7, 2009

” Bintang dan Lingkaran Merah ”

Aku jadi ingat dulu sewaktu kakak Hafidz masih sekolah TK di Jakarta. Ada satu metode yang diberikan oleh ibu gurunya, yaitu memberi bintang dari kertas untuk anak yang melakukan apa saja dengan baik. Misalnya anak – anak mau mengerjakan tugas dengan gembira, bisa duduk manis, tidak mengganggu teman, tidak cengeng dan lain – lain. Nanti pada saat bagi raport anak – anak dibagikan bintang – bintang tersebut sesuai dengan yang dikumpulkannya selama satu semester.

Aha.......... mengapa tidak kucoba saja metode ini untuk mebuat kakak Hafidz dan adek Ilal menjadi lebih mandiri. Maka kubuatlah di sebuah buku yang isinya berupa kegiatan sehari – hari mereka. Dan bila dilakukan tanpa diminta jadi dengan kesadaran dan tanggung jawab sendiri maka untuk mereka aku beriakan satu bintang.

Misalnya sudah bisa menyiapkan buku pelajaran untuk besok hari, merapikan buku – bukunya, merapikan tempat tidurnya. Mengerjakan PR tanpa diminta dan lain – lain. Rupanya cara ini membuat mereka gembira, adek Ilal yang lebih mandiri dari kakak Hafidz untuk satu minggu pertama telah mendapat tiga bintang, tetapi kakak pun tidak mau ketinggalan untuk mengumpulkan bintang – bintang. Karena buat rewardnya nanti minta sama ayah.

Kemudian adek Ilal usul kalau semuanya gak bisa ngerjain sendiri, selalu disuruh dulu, selalu diminta dulu maka dapatnya ” lingkaran merah ”. Aku tertawa dengan usul adek Ilal. Akan kulihat dulu sampai dimana hasilnya dengan metode ini.

Adek Aufa Kangen Ayah



Anak bungsuku, adek Aufa umurnya 1 tahun 9 bulan sudah bisa mengekspresikan perasaannya. Adek mulai belajar manja – manja dengan ayah, Desember tahun kemarin. Karena ayah di Palembang lebih lama, artinya waktu bertemu ayah jadi lebih lama juga. Kemudian adek Aufa ikut ayah dan ibu ke Jakarta. Di Jakarta adek benar – benar gak ada saingan untuk mencari perhatian ayah.

Kemudian Adek dan ibu pulang lagi ke Palembang. Lalu rutinitas seperti biasa menunggu ayah pulang dari Jakarta. Satu minggu ini, adek sepertinya kangen banget sama ayahnya. Terkadang sedang duduk manis si adek menjerit memanggil ayah. Tetapi yang lebih sering dilakukanya sekarang adalah memandang foto ayah, sambil memanggil ayah......ayah.....

Bila ayah telepon, dia sudah tahu oh..... itu suara ayahnya. Karena Aufa suka sekali mendengar musik, dia ikutan menyanyi sambil menari sesukanya. Di telepon biasa si adek diajak bernyanyi sama ayah. Ketika ayah bilang meletus balon hijau..........Dan si adek nyambung Darrrr...............

Hilang Lagi........... Hilang Lagi...........

Disekolah yang baru ini, seharusnya adek Ilal sudah bisa menjaga peralatan sekolahnya karena adek sudah di SD. Mungkin karena gak ngerti atau juga adek memang gak telaten dengan barang – barang miliknya.

Tiga bulan pertama adek sekolah, hampir tiap hari selalu ada saja yang hilang kalau bukan pensil, yah penghapus atau juga penggaris. Pernah juga tempat makan (box kue) yang tinggal disekolah. Peralatan yang hilang disebabkan tinggal di sekolah atau juga memang diambil oleh temannya.

Mulanya supaya tidak diambil temannya, aku label semua peralatan sekolah adek Ilal. Dan setiap pagi selalu diingatkan agar adek dapat menjaga barang – barang miliknya. Lalu setiap adek pulang sekolah aku periksa tasnya disamping memantau belajar apa adek hari ini juga melihat ada tidak yang hilang hari ini???????

Bila tidak ada yang hilang adek dapat pujian : Adek pinter, Ilal sudah bisa tanggung jawab dengan barang – barang miliknya. Dan bila selama seminggu tidak ada yang hilang karena tinggal atau diambil temannya, adek Ilal dapat reward berupa boleh main komputer dengan tambahan waktu 30 menit.

Adek Ilal Diganggu Teman

Adek Ilal, anak keduaku ini lucu, cuek dan cenderung pengalah. Di awal masuk sekolah dia suka mengadu, sering dijahilin temannya. Terkadang sambil bercerita dia menahan tangisnya, sebab kata ayah anak laki – laki tidak boleh menangis, kalau harus menangis gak boleh lama jadi air matanya harus cepet dihapus.

Perbedaan suasana sekolah dari TK ke SD mungkin membuat adek Ilal gak nyaman. Aku bukan mau keras dengan anakku karena bila dia mengadu aku tidak membelanya. Tujuanku adalah agar adek bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Karena anak sekecilnya paling khan berantem dengan temannya.

Tetapi untuk perlakuan kasar dari temannya si adek harus bisa mengatakan dia tidak suka diperlakukan seperti itu. Dan bila sakit tentu adek Ilal boleh membalasnya. Dengan catatan adek gak boleh menyerang atau memukul lebih dahulu.

Aku juga tidak menginginkan anakku tumbuh seperti jagoan, yang terpenting adek Ilal dapat menjaga dirinya

Pulang Dulu ke Jakarta

Awal tahun yang baru dimulai, aku pulang dulu ke Jakarta. Mulanya aku mau menenangkan pikiran sekaligus penyegaran untuk memulai hari yang baru. Tetapi baru dua hari aku di Jakarta, aku kangen berat dengan kedua anakku yang kutinggal dengan neneknya di Palembang.

Tiap hari mereka kutelepon, untuk memantau keadaan mereka, selalu rutin di jam yang sama. Pagi hari telepon kakak Hafidz, siang hari telepon adek Ilal, karena kakak dan adek jam sekolah berbeda. Kakak masuk siang hari, adek Ilal masuk pagi hari. Terakhir setelah mereka makan malam dan belajar.

Ada positive nya selama mereka kutinggal, kakak menjadi lebih mandiri dan juga bisa disiplin, semuanya dikerjakan tanpa diminta. Begitu cerita nenek dan tantenya. Aku senang mendengar perubahan baik itu pada mereka, tapi bertahankah bila ibunya sudah kembali lagi bersama mereka???????.......................................................

Menunggu hari untuk pulang lagi ke Palembang benar – benar terasa begitu lama. Ya.... seperti lagu ’Mengitung Hari’ nya Melly. Ketika saatnya tiba ada saja hal - hal yang membuat harus lebih sabar, mulai dari jalanan macet menuju bandara sampai dengan pesawat delay ± 2 jam.

Alhamdulillah................ sampai juga di Palembang, rupanya dua malaikat kecilku sudah menunggu dari sore hari. Akhirnya bebas sudah rasa kangenku pada mereka yang kupendam selama ± 3 minggu.

Tuesday, February 3, 2009

Handphone Buat Kakak Hafidz.

Hari ulang tahun kakak masih lama, masih dalam hitungan bulan. Tetapi kakak sudah mengatakan kepadaku, tentang hadiah yang akan dimintanya. “Bu, nanti kalau kakak ulang tahun kakak mau hadiahnya handphone, ya ?” pinta kakak Hafidz dengan sedikit manja. “Terus nanti handphonenya ada kamera, ada gamesnya, bisa MP3 Player, bisa ini, bisa itu” lanjutnya. Oh……. Rupanya anakku sudah mulai tertular dengan apa yang dibawa teman-temannya, walaupun benda ini dibawa secara diam-diam ke sekolah.

Disekolah kakak Hafidz ada peraturan bahwa siswa tidak boleh membawa handphone, karena mereka cenderung untuk main games di handphonenya. Memang ada sebagian anak yang memang difasilitasi oleh orang tuanya alat komunikasi itu. Tetapi untuk kakak Hafidz sejujurnya kukatakan, kakak belum perlu.

 Dari segi kebutuhan kakak memang belum membutuhkannya karena kakak hafidz ke sekolah naik mobil antar jemput, tidak pergi dan pulang sendiri.
 Dari segi ekonomi, dengan handphone seperti yang kakak Hafidz inginkan tentu harganya mahal, malah nantinya hanya buat pamer, artinya sudah mengurangi kegunaan dari handphone sebagai alat komunikasi.
 Pasti ada tambahan biaya untuk itu, dengan pembelian pulsa setiap bulannya.

Nanti tentu harus dicari cara untuk menerangkan kepadanya, bahwa kakak belum membutuhkan benda tersebut. Bila sudah waktunya nanti, dan kakak Hafidz sudah besar tentu lebih baik memberikan handphone yang punya fasilitas sesuai dengan kebutuhannya. Dengan catatan : pulsa yang diberikan adalah prabayar untuk lebih dapat mengatur pengeluaran bulanannya.

Jadi hadiah ulang tahun kakak Hafidz yang ke 8 ini, tentu saja seperti biasa yaitu menambah koleksi buku bacaannya.

Monday, February 2, 2009

Video Games Kakak Hafidz

Pulang dari sekolah, kakak hafidz sudah merengek-rengek minta main video games. Dia sudah duduk di depan komputer untuk mulai main games kesukaannya. Kebiasaan main games ini dimulai dari si kakak belum masuk sekolah, mula-mula hanya untuk memperkenalkan anak dengan komputer. Rupanya kegiatan ini lama-lama dapat membuatnya ketagihan. Kakak mulai besar sudah masuk sekolah TK. Kakak mulai menikmatinya, apalagi kalau dapat games-games yang baru,. tidak mau berhenti kalau belum menang atau selesai, games- games itu membuatnya menjadi penasaran. kami menyeleksi games apa yang boleh kakak Hafidz dan adek Ilal boleh mainkan tentunya harus sesuai dengan umurnya, dan tidak ada kekerasan. Akhirnya kami buatlah peraturan, kakak Hafidz tetap boleh main games tetapi ada batasan-batasanya.

 Ketika masih TK kakak hafidz boleh main games 3 – 4 kali dalam seminggu dengan syarat : sudah makan siang dan bobo’ siang.
 Sekarang setelah sudah besar kakak hanya boleh main games 2 kali dalam seminggu, dengan syarat : sudah makan, sudah bobo’ siang dan sudah buat PR.
 Untuk berapa lama bermain video gamesnya biasanya diatur dalam hitungan 15 – 30 menit bergantian dengan adek Ilal. Walaupun adek Ilal tidak begitu suka main games, karena si adek lebih suka mengotak-atik computer lalu meng-install apa yang dia suka.

Karena main video games adalah salah satu kesenangan Kakak Hafidz, biasanya kami manfaatkan menjadi suatu hukuman baginya, untuk tidak boleh main games dalam waktu tertentu. Bila kakak suka mengganggu adeknya, seperti biasa kakak memang jahil.
Tetapi kami juga memberinya reward berupa games-games baru bila kakak melakukan sesuatu yang baik, misalnya nilai raportnya bagus, atau kakak sudah bisa diberi tanggung jawab untuk menjaga adiknya.

Nabung yuk, nak !!!!!

“Ibu, tambahin uang jajan kakak, ya?” rengek anakku yang sulung. Sekarang kakak sudah kelas III SD dengan uang jajan Rp. 1.000,00. plus satu botol air minum, yang dibawanya kesekolah setiap harinya. Dan akhirnya dengan negosiasi uang jajan kakak dinaikkan 100%.

Untuk adek ilal yang kelas I SD memang sedikit repot, sebab setiap hari dibawakan bekal sekolah karena si adek belum mengerti jadi tidak dapat jajan sendiri. Dulu sewaktu kakak hafidz kelas I SD, sama saja seperti adiknya dibawakan bekal ke sekolah. Setelah kelas II SD barulah si kakak dapat jajan sendiri.

“Kalau uang jajan sudah dinaikkan, memangnya harus dihabiskan, kak?” tanyaku pada si kakak. ”Gimana kalau ditabung?” sambungku.

Kemudian aku menyuruhnya menulis semua keinginannya, setelah itu dibaca bersama.. “Oh…… banyaknya juga yah keinginannya” kataku. Dari mulai komik, DVD games sampai Handphone. Si kakak tertawa saja. Dan semuanya harus dibeli pakai uang. Kasihan Ayah kalau semuanya mau dikabulkan.

Kalau kita mau menabung nanti pada saat kita butuh sesuatu kita dapat mempergunakannya. Disamping itu supaya kakak belajar bersabar apa yang diinginkannya tidak dapat hari itu juga dia dapatkan. Dan juga sebenarnya aku hanya mengajarkan kepada kakak agar tidak boros dan dapat bersyukur dengan rejeki pemberian Allah.

Sekarang kakak belajar menabung dengan menyisihkan uang jajannya, lalu dicatat tabungannya sudah berapa banyak, memang sich agak repot buatku. Tetapi kakak gembira dengan kegiatan menabungnya. Alhamdulillah artinya kakak tidak terpaksa melakukannya.

Jajanan Pada Anak

Jajan terkadang merupakan kegiatan rutin dari anak-anak, baik di rumah maupun di sekolah. Apalagi di lingkungan dimana semua anak-anak sepertinya berlomba-lomba siapa yang paling banyak jajannya. Ironisnya merupakan kebanggaan orangtua kalau dapat memberikan jajan yang banyak untuk anaknya, semacam prestise tersendiri.

Betapa banyaknya jajanan yang tidak aman dikonsumsi untuk anak, karena adanya sejumlah bahan yang ditambahkan pada jajanan tersebut dari mulai dari : pemanis, seperti aspartame, siklamat, dan sakarin, bahan-bahan tersebut merupakan pemanis buatan yang sering ditambahkan pada jajanan anak-anak baik makanan maupun minuman .

Lalu ada juga pewarna, untuk makanan anak-anak biasanya dikemas semenarik mungkin dengan warna-warni, bahan pewarna buatan yang sering ditambahkan pada jajanan anak-anak seperti rhodamin B (warna merah) dan methanil yellow (kuning). Kedua zat tersebut biasanya digunakan untuk pewarna tekstil.

Kemudian ada juga pengawet yang ditambahkan berupa formalin, yang biasa digunakan untuk mengawetkan jasad makhluk hidup. Untuk makanan berupa kerupuk dan bakso biasa ditambahkan boraks sebagai pengenyal. Sedangkan untuk memberikan rasa gurih dengan penambahan MSG. Dampak dari mengkonsumsi jajanan yang mengandung bahan-bahan tersebut diatas pada tubuh mulai dari gangguan ringan seperti gatal, mual, diare sampai gangguan yang berat yaitu kerusakan bagian organ tubuh dalam seperti gangguan hati dan sebagainya, apalagi bila dikonsumsi dalam waktu yang lama dan sering.

Aku biasakan anakku untuk memilih makanan yang halal dan juga sehat, untuk makanan yang biasa dijual disekolah berupa makanan yang diolah sipenjual anakku tidak suka, mungkin karena tidak dibiasakan dari kecil. Sedangkan untuk makanan pabrikan berupa snack anak-anak kami membiasakannya dengan memilih label halal yang ada dikemasannya.

Thursday, January 29, 2009

Kerja atau Usaha

Sekolahku sudah selesai, aku bingung lagi menentukan langkahku selanjutnya. Mau bagaimana aku ? Kerja atau Usaha? Kalau kerja dimana, mo usaha yach usaha apa, gimana modalnya, gimana jalaninnya selalu bagaimana dan bagaimana. Seperti kata suamiku kalo semua dirasa susah, dirasa berat artinya kita sudah memutuskan itu berat, itu susah dan akhirnya tidak ada hasilnya selain mengeluh. Berbuat dulu itu yang terbaik, untuk hasil akhir nanti kita belajar dari proses yang kita jalani.

Ngomong sich enak!!!! Pelaksanaannya mulai dari mana? Itu yang aku tidak tahu. Untuk berbuat tentu harus ada yang menguatkannya, artinya aku harus punya mimpi, apa yach lebih tepatnya yach semacam keinginan atau cita-cita. Untuk mendapatkannya pun ada dua kemungkinan tercapai atau tidak pernah tercapai. Apalagi kalau sedang merasa down, malah tambah bingung pinginnya sich ada yang dikerjakan tapi apa?

Sepertinya aku memang harus terus bersyukur masih ada suami yang selalu menyemangati aku, artinya aku harus memilih fokusnya dulu agar aku dapat memulai sehingga apa yang apa yang kuinginkan dapat terwujud. Amien.

Aku sudah memilih untuk membuka usaha, bagaimana kedepannya kujalani saja, tidak usah berandai-andai. Aku harus BISA!!!!!

Aku sadar betul pada diriku sebuah masalah yang terbesar hidupku adalah aku tidak mau memulai. Sebenarnya kalau rencana sich banyak......... kepinginan juga banyak, kepingin ini, terus kepingin itu tetapi semuanya disusun rapi saja di otak. Dimana implementasinya gak keliatan. Progress nya gak ada kemajuan alias jalan ditempat
Kemudian suamiku menyarankan kepadaku apa yang kupikirkan terus bagaimana pelakasanaannya? Dimulai dari mana? Aku harus mencatatnya karena ada keterbatasan otak untuk mengingat semua itu. Kalau tidak semuanya akan terus tertimbun dan terkubur oleh kegiatanku sehari-hari yang berupa rutinitas. Mengapa ini terjadi..........??????? Tak lain penyebab semuanya adalah aku TIDAK MAU MEMULAI dan juga RASA MALAS. Karena menikmati apa yang kujalani selama ini, seperti pada tulisanku sebelumnya.

Titik Balik

Dua tahun lalu, setelah hampir 10 tahun aku tidak beraktifitas diluar rumah. Aku mulai dengan sekolah lagi. Inipun karena dorongan suami. Kami harus punya rencana A, B, C, dan seterusnya untuk kehidupan kami dan anak-anak kedepan. Mulailah babak baru dalam kehidupan kami, khususnya terasa buatku dari fase hidup yang nyaman menjadi fase tidak nyaman. Banyak hal yang harus kuselesaikan sendiri, karena beda kota dari suami.

Kilas balik kebelakang, aku sadar begitu banyak aku tertinggal dari orang-orang disekelilingku, menjadi Ibu Rumah Tangga yang benar-benar dirumah tanpa mengerjakan apa-apa dan berbuat sesuatu. Ada yang kurang lengkap dalam hidup, menyesal???? Aku tidak pernah menyesal dengan pilihanku. Aku dapat terus berdekatan dengan anakku. Tapi sampai kapan………..? Setelah mereka besar apa yang dapat kukerjakan? Begitulah nasehat suamiku. Kalau semuanya baru kumulai ketika datang waktu itu, tentu sangat sulit untukku, untuk tidak mau dikatakan terlambat.

Suamiku, adalah motivator dan insiparator untukku. Banyak ide-ide segar yang ditularkan padaku, tidak memaksa tapi dapat mengarahkanku untuk terus berusaha lebih baik.

Sekedar sharing, mungkin apa yang kulalui selama 10 tahun kebelakang banyak juga ibu-ibu yang mengalaminya. Semoga tidak selama yang kulalui. Inilah fase nyaman menurut versiku sebagaimana kualami :

 Suami, yaitu seorang yang selalu ada disamping kita dalam kondisi dan situasi apapun. Negatifnya untukku aku jadi tidak mandiri dalam artian semuanya suami.
 Anak, punya anak-anak yang lucu, pintar dan menyenangkan, aku merasa harus selalu didekat mereka, inikah sayang??? Seharusnya aku lebih memikirkan akan kubawa kemana anakku nanti? Bila suamiku sakit dan tidak dapat maksimal berusaha seperti sekarang? (Aku tidak berharap demikian!!!). Negatifnya anakku tidak mandiri, semua minta dilayani dan cenderung manja.
 Ekonomi, dengan kehidupan kami yang terus bergerak lebih baik dan lebih baik tentu akupun tambah terlena.
 Rutinitas Rumah Tangga, pekerjaan rumah tangga yang banyak menyita waktu, rasanya tidak ada sisa waktu untuk dapat aku berbuat bergerak maju. Walaupun ada yang membantu menyelesaikannya.

Untuk semua itu suamiku memberi gambaran kepadaku, bagaimana seandainya bila fase tidak nyaman itu datang?..................................
Aku harus mau berubah kearah lebih baik, bisa produktif artinya aku harus MULAI sekarang.!!!!!!!
Kulakukan bukan untuk menyongsong fase tidak nyaman tetapi kuniatkan aku harus berguna minimal bagi orang-orang disekelilingku

Tuesday, January 27, 2009

Cita-cita Adek Ilal

Anakku yang kedua biasa kami panggil adek Ilal umurnya baru 6 th. Anaknya lucu , cuek, dan baik ( ini kata adek ilal sendiri sewaktu aku nulis ini dia memberi komentar). Seperti biasa setiap berkumpul bersama ada saja pertanyaan yang dilontarkan kepada anak-anak.

Kakak Hafidz cita-citanya maunya jadi astronot, tetapi adek Ilal ketika adek ilal ditanya cita-citanya dia menjawab membuat kue dan menangkap penjahat. Aku tertawa karena jawaban inilah setiap ditanya cita-citanya, tidak pernah berubah dari adek TK.

Semuanya apapun yang mereka cita-citakan kembali kepada mereka, karena mereka masih kecil, cita-cita mereka akan berubah-ubah sesuai dengan apa yang terlintas dalam pikiran mereka saat mereka ditanya. Untuk saat ini mereka masih dalam proses mau jadi apa mereka kelak.

Thursday, January 22, 2009

Ranking Kakak Hafidz

Sulungku, hampir 8th kelas III SD. bercerita tentangnya gak ada abis-abisnya. Anaknya lumayan cerewet, maunya minta perhatian yang lebih. Tetapi mudah berempati dengan orang lain dan sudah bisa diajak berbagi. Ditahun ketiga sekolahnya, kakak begitu aku biasanya memanggilnya. Kakak tidak terlalu senang dengan hasil raportnya yang menurun, walaupun menurutku secara keseluruhan hasilnya tidak mengecewakan. Kakak kecewa tetapi bertekad untuk lebih baik disemester depan. "Bukan nilai yang menjadi ukuran kakak pintar atau tidak", "ucapku". Aku lebih suka anakku menikmati belajarnya dengan senang hati bukan dengan mengejar rangking. Sistem Ranking Kelas bagiku lebih banyak dampak negatifnya .

Secara sadar guru telah mengelompokkan siswa yang pintar dan tidak pintar, maka sesungguhnya kita telah memberikan cap tertentu bahwa si A “bodoh” sedangkan si B “pintar”. Padahal secara teoritis semua anak yang lahir adalah unik dan mempunyai kelebihan dan kekurangan .

Menjadi tugas guru dan orang tua untuk dapat mengembangkan apa yang menjadi potensi anak.. mungkin banyak anak-anak Indonesia yang pintar, cerdas, jenius, –baik IQ, EQ dan SQ, tapi karena sistem ini akhirnya apa yang menjadi potensi anak-anak tersebut tidak berkembang? Dimana semua orang memiliki kecerdasan yang berbeda-beda dan juga bidang yang berbeda.. seperti pembagian kekuatan otak kiri dan otak kanan.. Dimana si A yang tadinya dianggap bodoh justru mempunyai kelebihan dalam hal-hal tertentu, dan si B yang dianggap pintar tetapi tidak mempunyai kelebihan yang ada di A.

Bila seperti ini, maka masih pantaskah kita mengkelompokan kepandaian seorang anak? Dalam teori-teori Barat pun mengakui bahwa dalam setiap kelas dan di kelas tersebut jika dibagi menjadi beberapa kelompok maka kelompok tersebut harus terdiri dari mereka yang pintar, agak pintar, dan kurang pintar –artinya semua siswa pintar, hanya kurang pada hal tertentu.

Sebaiknya orang tua dan guru bila melihat bahwa anak telah memberikan usaha terbaiknya, apresiasilah berapapun nilai yang diperolehnya karena berarti ia telah berusaha mengerahkan segala kemampuannya . tetapi bila orang tua dan guru melihat bahwa anak belum mengunjukkan upaya terbaiknya, bantulah anak untuk dapat mengerahkan segala kemampuanya Artinya orang tua dan guru mendidik anak dan diri mereka sendiri untuk lebih menghargai proses yang dia lalui dibandingkan dengan hasil yang didapat.