Pages

Thursday, January 29, 2009

Titik Balik

Dua tahun lalu, setelah hampir 10 tahun aku tidak beraktifitas diluar rumah. Aku mulai dengan sekolah lagi. Inipun karena dorongan suami. Kami harus punya rencana A, B, C, dan seterusnya untuk kehidupan kami dan anak-anak kedepan. Mulailah babak baru dalam kehidupan kami, khususnya terasa buatku dari fase hidup yang nyaman menjadi fase tidak nyaman. Banyak hal yang harus kuselesaikan sendiri, karena beda kota dari suami.

Kilas balik kebelakang, aku sadar begitu banyak aku tertinggal dari orang-orang disekelilingku, menjadi Ibu Rumah Tangga yang benar-benar dirumah tanpa mengerjakan apa-apa dan berbuat sesuatu. Ada yang kurang lengkap dalam hidup, menyesal???? Aku tidak pernah menyesal dengan pilihanku. Aku dapat terus berdekatan dengan anakku. Tapi sampai kapan………..? Setelah mereka besar apa yang dapat kukerjakan? Begitulah nasehat suamiku. Kalau semuanya baru kumulai ketika datang waktu itu, tentu sangat sulit untukku, untuk tidak mau dikatakan terlambat.

Suamiku, adalah motivator dan insiparator untukku. Banyak ide-ide segar yang ditularkan padaku, tidak memaksa tapi dapat mengarahkanku untuk terus berusaha lebih baik.

Sekedar sharing, mungkin apa yang kulalui selama 10 tahun kebelakang banyak juga ibu-ibu yang mengalaminya. Semoga tidak selama yang kulalui. Inilah fase nyaman menurut versiku sebagaimana kualami :

 Suami, yaitu seorang yang selalu ada disamping kita dalam kondisi dan situasi apapun. Negatifnya untukku aku jadi tidak mandiri dalam artian semuanya suami.
 Anak, punya anak-anak yang lucu, pintar dan menyenangkan, aku merasa harus selalu didekat mereka, inikah sayang??? Seharusnya aku lebih memikirkan akan kubawa kemana anakku nanti? Bila suamiku sakit dan tidak dapat maksimal berusaha seperti sekarang? (Aku tidak berharap demikian!!!). Negatifnya anakku tidak mandiri, semua minta dilayani dan cenderung manja.
 Ekonomi, dengan kehidupan kami yang terus bergerak lebih baik dan lebih baik tentu akupun tambah terlena.
 Rutinitas Rumah Tangga, pekerjaan rumah tangga yang banyak menyita waktu, rasanya tidak ada sisa waktu untuk dapat aku berbuat bergerak maju. Walaupun ada yang membantu menyelesaikannya.

Untuk semua itu suamiku memberi gambaran kepadaku, bagaimana seandainya bila fase tidak nyaman itu datang?..................................
Aku harus mau berubah kearah lebih baik, bisa produktif artinya aku harus MULAI sekarang.!!!!!!!
Kulakukan bukan untuk menyongsong fase tidak nyaman tetapi kuniatkan aku harus berguna minimal bagi orang-orang disekelilingku

3 comments:

  1. tidak ada kata terlambat bila kita ingin berusaha.setidaknya lakukan dulu yang bisa di lakukan sendiri.

    ReplyDelete
  2. Memang tidak ada kata terlambat kalau mau berusaha yang penting ada niat dan kemauan yang kuat, trim`s tulisan nya menjadi inspirasi buatku untuk memulai sesuatu yang baru..

    ReplyDelete