Pages

Monday, February 2, 2009

Video Games Kakak Hafidz

Pulang dari sekolah, kakak hafidz sudah merengek-rengek minta main video games. Dia sudah duduk di depan komputer untuk mulai main games kesukaannya. Kebiasaan main games ini dimulai dari si kakak belum masuk sekolah, mula-mula hanya untuk memperkenalkan anak dengan komputer. Rupanya kegiatan ini lama-lama dapat membuatnya ketagihan. Kakak mulai besar sudah masuk sekolah TK. Kakak mulai menikmatinya, apalagi kalau dapat games-games yang baru,. tidak mau berhenti kalau belum menang atau selesai, games- games itu membuatnya menjadi penasaran. kami menyeleksi games apa yang boleh kakak Hafidz dan adek Ilal boleh mainkan tentunya harus sesuai dengan umurnya, dan tidak ada kekerasan. Akhirnya kami buatlah peraturan, kakak Hafidz tetap boleh main games tetapi ada batasan-batasanya.

 Ketika masih TK kakak hafidz boleh main games 3 – 4 kali dalam seminggu dengan syarat : sudah makan siang dan bobo’ siang.
 Sekarang setelah sudah besar kakak hanya boleh main games 2 kali dalam seminggu, dengan syarat : sudah makan, sudah bobo’ siang dan sudah buat PR.
 Untuk berapa lama bermain video gamesnya biasanya diatur dalam hitungan 15 – 30 menit bergantian dengan adek Ilal. Walaupun adek Ilal tidak begitu suka main games, karena si adek lebih suka mengotak-atik computer lalu meng-install apa yang dia suka.

Karena main video games adalah salah satu kesenangan Kakak Hafidz, biasanya kami manfaatkan menjadi suatu hukuman baginya, untuk tidak boleh main games dalam waktu tertentu. Bila kakak suka mengganggu adeknya, seperti biasa kakak memang jahil.
Tetapi kami juga memberinya reward berupa games-games baru bila kakak melakukan sesuatu yang baik, misalnya nilai raportnya bagus, atau kakak sudah bisa diberi tanggung jawab untuk menjaga adiknya.

No comments:

Post a Comment