Hari Rabu adalah hari yang kami pilih berdua, antara aku dan sulungku. Bukannya hari lain kakak tidak boleh meminta perhatian lebih ataupun mengedakukan segala keinginann dan permasalahannya. Aku memberikan hari itu khusus untuknya, aku ingin kakak merasa bahwa dia tetap anak yang menjadi harapan ibunya, Dia memang spesial buatku.
Pada setiap Rabu, kakak boleh cerita apa saja tentang segala permasalahannya. Atau curhat-currhatnya yang lain. Sulungku yang baru beranjak remaja. Dengan emosi yang mudah labil. Minta perlakuan yang lebih dari adik-adiknya. Tapi disaat yang lain kakak bisa lebih bijak untuk umurnya kini.
Sulungku yang ditunggu lama keberadaannya, yang kelak menjadi penjaga dan pelindung bunda. Ini ibu kutipkan puisi dari ayah.
Sungguh, jauh di lubuk hatiku aku sangat menyayangimu nak......
Lahirnya Sang Harimau
⋅ ⋅ Leave a Comment
Harimau perkasaku
Kan kuceritakan padamu
Tentang cinta dan sayang
Kala kau kami minta
Dari penciptamu
Doa bundamu ke padaNya
Agar kau perkasa
Agar kau memimpin dengan bijak
Agar kau menjadi simbol pengganti ayah
Bagi adik adikmu kelak
Harimauku yang riang
Terlahir dengan doa sukacita
Ditunggu lama dengan harapan
Disayang sampai kelak kami tiada
Dihormati kala dewasa
Harimauku yang patuh
Jaga hatimu dengan sayang
Didik pikiranmu dengan kebaikan
Latih nafsumu dengan keimanan
Jaga jiwamu dengan doa.
Jakarta 25 Juli 2011
http://puisipop.wordpress.com
Kan kuceritakan padamu
Tentang cinta dan sayang
Kala kau kami minta
Dari penciptamu
Doa bundamu ke padaNya
Agar kau perkasa
Agar kau memimpin dengan bijak
Agar kau menjadi simbol pengganti ayah
Bagi adik adikmu kelak
Harimauku yang riang
Terlahir dengan doa sukacita
Ditunggu lama dengan harapan
Disayang sampai kelak kami tiada
Dihormati kala dewasa
Harimauku yang patuh
Jaga hatimu dengan sayang
Didik pikiranmu dengan kebaikan
Latih nafsumu dengan keimanan
Jaga jiwamu dengan doa.
Jakarta 25 Juli 2011
http://puisipop.wordpress.com
No comments:
Post a Comment