Menikmati langit malam, penuh keasyikan tersendiri. Hal yang sering kulakukan dulu. Memandang
cakrawala yang luas, membuat aku semakin
kecil dihadapanNya. Bertambah syukurku padanNya.
Malam yang
benar-benar cerah sehingga aku menikmati taburan bintang di langit malam.
Entah kapan lagi bisa menikmati keindahan malam seperti
ini, Alhamdulillah masih bisa kunikmati
bersama suamiku. Jadi inget sama puisi jadul darinya……
Bintang Pagi
⋅ ⋅ Leave a Comment
Bintang pagi,
Disela fajar, kau ucap “sayang”
Mengapa tidak di ambang petang?
Palembang, April 1994
http://puisipop.wordpress.com
Disela fajar, kau ucap “sayang”
Mengapa tidak di ambang petang?
Palembang, April 1994
http://puisipop.wordpress.com
No comments:
Post a Comment