Mempunyai putra yang beranjak remaja, membuat aku harus lebih memperhatikan dengan siapa dia berteman.
Memang tidak boleh terlalu keras dengan mereka. tetapi tidak juga memberikan keleluasaan yang penuh. Harus ada tarik ulur, dan semua bisa dikomunikasikan dan dikompromikan.
Kakak Hafidz yang mulai senang ber fb-an, buatku, merupakan caranya
belajar bersosialisasi dengan teman-temanya. Mengomentari status
seseorang atau teman dengan bijak dan juga "nyambung".
Sebenarnya pentingkah facebook buat anak seusianya? buatku bukan masalah penting atau tidak penting, melainkan pengawasan. Karena kalau sudah chatting sama teman-temannya agak sulit untuk menghentikannya. Pengawasan yang dilakukan bisa dengan cara :
● K
ita mengetahui dengan siapa anak kita berteman
● Anak kita hanya menerima pertemanan yang dia kenal (selektif menerima pertemanan)
● Tidak berbagi yang bersifat pribadi di runag publik ( update status berisi curahan hati )
● Sesekali membuka facebook anak kita, membaca postingan dan wall dari beberapa temannya, beberapa temannya yang mengikuti suatu komunitas yang tidak sesuai dengan usia mereka)
● Tidak mengupload foto dalam ukuran besar, sebagai salah satu cara meminimalisir penyalahgunaan dari orang yang tidak bertanggung jawab
● Pengawasan ini seharusnya hanya bersifat preventif , kita harus percaya anak kita bisa memilih teman yang mengajak kearah kebaikan.