Sekarang menjadi tempat favorite buatku menikmati malam, duduk di pelataran Benteng Kuto Besak sambil memandang lepas ke Sungai Musi. Bercengkrama bersama anak-anak, dan menjadi tempat menghilangkan jenuh. Ayah yang suka aroma lumpur sungai megingatkan akan sungai di kampungnya.
Rindu di tepi Musi
Aku yang merinduPada masa, seperti bayang bulan
Di ujung musi
Yang bergoyang, saat angin itu lewat
Aku yang terharu
Pada lembut harum lumpur sungai
Semilir dibawa angin
Mengingatkan pada masa kanakku
Jauh pandang pada cakrawala
Pada barisan bintang
Mengambang terang
Siratkan mimpi muda yang tak tergapai
Musi,
Rindu keduaku
Setelah bidadari cinta
Yang menarikku pada rindu tak berujung
Palembang, 08 Desember 2011
http://puisipop.wordpress.com