Pages

Sunday, August 30, 2015

Dongeng Cinta

Dongeng cinta, tentang bintang baru yang muncul penanda satu cinta lahir di bumi. Rasa cinta tentang rasa binar, bergelora dan menggelegak saat muda. Perlahan bisa pudar dengan berputarnya garis waktu. Perlahan bisa pupus karena usia. Hanya memberi perih dan luka


Ada yang masih punya tentang binarnya cinta saat senja. Cinta menjelma menjadi sayang yang  ikhlas saat menua berakhir di kefanaan dunia bahkan  terus berlanjut di keabadian.

Ah…. Dongeng cinta, tak semua kita punya.

Panggung Kenangan

Menggapai bayangmu
Sejak pertama bertemu
Selengkung senyum membasuh lelahku 

Berpuluh tahun aku putuskan
Menaklukan hati
Untuk menjadi cerita
Dengan percik gelora

Sungguh tetap kugenggam bayanganmu Dari awal dan terakhir bertemu
Kau tetap lebih indah
Dari langit senja
Abadi dalam panggung kenanganku

Hijrah Cinta

Telah kularung sedihku
Disetiap jengkal sajadahku
Mengharap kasih pada Sang Maha Kasih 

Telah kucairkan kecewaku
Disetiap tetes air mataku
Mengharap ikhlas pada Sang Maha Daya 

Telah kuretas marahku
Ditiap kata-kata indah buatMu
Mengharap sabar pada Sang Maha Bijak 

Telah kuberikan segenap hatiku
Disetiap alunan nafasku
Mengharap cinta dari Sang Maha Cinta 

Telah kulepaskan cinta fanaku
Berhijrah menuju cinta hakiki
Untuk mengejar cintaMu

Cinta yang kujaga terus ada dan merekah Hanya untukmu Sang Maha Cinta

Catatan hati… “cinta yang tidak pernah membuat luka dan kecewa, cinta yang tidak memberi pedih perih, hanya cinta dari Sang Maha Cinta”

Tuesday, May 5, 2015

Matahari Bunda

Empat belas tahun yang lalu
Kau hadir dibumi
Anugerah Allah  dari berjuta aksara
Yang bunda naikkan disetiap malam
Dari penantian panjang bunda

Sayang....
Bunda besarkan kamu
Dengan kasih yang abadi
Do'a yang tak putus untuk kebaikanmu

Jadilah cahaya bunda
Menyinari keluarga dengan hangatmu
Tempat bunda bersandar saat lelah dan resah
Menjaga dua matahari bunda


Palembang, 04 April 2015
( Selamat hari  jadi yang ke 14  sayang, do'a bunda akan selalu mengalir sepanjang  usia bunda. Sayangi dan kasihi dua matahari bunda. )

Sunday, May 3, 2015

Jalan Cahaya

Pendar cahaya
Disatu masa
Bersama meraih mimpi
Meraih asa

Kerlip cahaya
Disatu masa
Wujudkan mimpi indah


Terang cahaya
Disatu masa
Perihkan hati
Menggores luka 

Redup cahaya
Disatu masa 
Hangatnya kehilangan makna

Musnah cahaya
Disatu masa
Sisakan gulita
Yang arahkan pada cahaya-Nya


 Palembang, 25 April 2015

Friday, March 8, 2013

Terkepal












Nasib bukan awan yang di buai angin
Menuruti harkat pada nafsu
Menjual marwah untuk derajat
Menindas hati untuk jadi budak

Nasib itu hak kekal
Dari tuhan untuk umatnya
Yang berlayar sesuai arah hati
Melaut di dunia yang menua

Terkikis kuasa jika menyerah
Terbuang asa jika mengalah
Jangan menyerah pada pongah kekuasan
Merebah, menyerah hanya padaNya


Jakarta 17 Januari 2013

http://puisipop.wordpress.com/2013/01/17/terkepal/

Monday, January 21, 2013

Bunga Rampai








 

Kau indah
Seperti emas
Di asalmu

Kau lemah
Kau lembut
Bila kusentuh

Kau rampai terakhir
Yang hidup manis
Di naungan senja

Jakarta, 4 Des 1997


 http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2013/01/16/bunga-rampai-515686.html

Friday, January 18, 2013

Lelah












Aku, burung lelah yang terus terbang
Terhenti sejenak oleh harummu
Kuhirup wanginya
Walau cuma sesaat,
Sebelum ku kepakkan sayap untuk pergi

Semakin tinggi ku terbang,
Semakin jauh ku melayang
Semakin sakit untuk terhempas
Di ujung masa, saat diminta yang Kuasa
Saat masa itu tiba, lelah pun tak terasa

Kukenang masa ku, sebagai waktu indah
Pembelajaran hati atas fana yang terbatas
Dan jejak dilangit hanya jadi bias
Perjalanan yang hampir usai,
Dari burung lelah yang mencari


Jakarta, 14 October 2011

Thursday, January 17, 2013

Do'a ku Rindu













Angin dingin meniup waktu
Pada rintik gerimis tak jadi
Saat hening diam membatu
Aku biru bersama rindu

Jauh rasa disimpan hati
Terkikis ingin yang terus tak jadi
Mungkin hakku tanpa izin Mu
Atau belum waktu untuk menjadi

Pulanglah hati pada harummu
Pulanglah badan pada rangkuhmu
Pulanglah cinta pada asalku
Pulangkan aku pada dirimu



Jakarta 6 Desember 2012

Wednesday, January 16, 2013

Ujian Cinta


 













Di dunia ini untuk  menuju lebih tinggi suatu tingkatan, tentu kita akan melalui suatu ujian. Dimana dalam ujian itu harus lulus, sesuai parameter yang diberlakukan. Dalam hubungan cinta tentu kita pernah mengalami ujian cinta. Baik yang berupa kerikil-kerikil kecil, maupun berupa gunung yang runtuh ataupun mengalami tsunami yang dahsyat. 

Bagaimanapun bentuk ujian cinta, jika kita bersama pasangan mampu melewatinya tentu kehidupan bisa menjadi lebih indah dan bersama adalah kebutuhan. Melewati ujian cinta tergantung kita bersama pasangan yang menjalaninya. Ada yang mudah melewatinya bahkan ada dengan hati yang berdarah-darah untuk sampai pada akhir yang membahagiakan.

Dibutuhkan keikhlasan akan semua yang terjadi. Bagaimana menjaga cinta selalu berwarna dan bermakna. Cinta yang tak hanya dalam ucapan tetapi cinta harus dirawat. Pasangan kita bukanlah manusia yang sempurna, demikian juga kita. Karena suatu kesalahan haruskah kita menghapus semua kebaikannya? Perlunya membuka hati dengan memaafkan dan mengikhlaskan semua yang sudah terjadi. Dan  bila memang dibutuhkan memperbaiki niat dalam menjalani hubungan. 

Setelah  semua usaha dilakukan hanya pada Allah semuanya diserahkan, karena Allah punya cara sendiri menggenggamkan hati pasangan buat kita. Semoga ujian cinta bernilai ibadah, dan selalu membawa kita ke jalanNya.  Cinta di dalam pernikahan adalah cinta yang bersandar atas nama Tuhan. Cinta yang harus dijaga agar selalu berwarna dan menuntun kita ke surgaNya.


(Sebuah bentuk syukurku padaMu…… semoga pendamping di dunia menjadi pasangan di surgaMu. Aamiin).